Nusa Tenggara Barat (NTB) merupakan salah satu provinsi yang terkenal dengan keindahan alam mampu menarik wisatawan nusantara maupun mancanegara untuk berkunjung tiap tahunnya. Selain itu, diresmikannya Sirkuit Mandalika pada 12 November 2021 semakin menambah daya tarik wisatawan. Hal tersebut dibuktikan dengan jumlah kunjungan wisatawan pada 2022 sebesar 1.376.295 orang dibandingkan tahun 2021 yang hanya 964.036 orang menurut Dinas Pariwisata NTB.
Sayangnya, berdasarkan data BPS tahun 2021, persentase korban kejahatan paling tinggi di Indonesia terdapat pada Provinsi Nusa Tenggara Barat sebesar 0.98% dari total penduduknya. Jumlah korban kejahatan di Kota Mataram adalah yang tertinggi, mencapai 359 orang. Sementara itu, Kabupaten Lombok Utara menjadi wilayah dengan jumlah korban kejahatan terendah sebanyak 42 orang.
Korban kejahatan pencurian dengan pemberatan merupakan yang terbanyak dari jenis kejahatan lainnya sebanyak 444 orang. Menurut KUHP pasal 363, pencurian dengan pemberatan yaitu ketika seseorang melakukan pencurian dengan menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan terhadap orang, menggunakan senjata, atau bersengkongkol dengan orang lain.
Salah satu kasus kriminalitas di NTB terjadi pada Jumat (22/07/22), seorang wisatawan asal Inggris menjadi korban kejahatan pencurian dengan pemberatan saat akan menuju Pantai Kuta, Lombok Tengah. Pelaku menghentikan korban dan langsung menodongkan parang sehingga korban turun dari sepeda motornya. Melihat situasi TKP yang sepi, korban langsung lari dan meninggalkan sepeda motornya sehingga dibawa kabur pelaku.
Maraknya kriminalitas di NTB disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya faktor ekonomi. Â Lalu Suprawan seorang Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Mataram menyatakan bahwa kemiskinan dapat mempengaruhi tindak kriminal dalam masyarakat karena tindak kriminal dianggap sebagai salah satu cara untuk meningkatkan standar hidup.
Untuk menekan angka kriminalitas di NTB, pemerintah dan perangkat daerah lainnya perlu menambah personil keamanan dan membangun pos keamanan terutama di daerah wisata yang menjadi tempat rawan kriminalitas. Petugas keamanan harus konsisten melakukan patroli rutin guna menjamin kemanan dan kenyamanan masyarakat, terutama wisatawan. Peran serta masyarakat juga dibutuhkan dalam menjaga keamanan di sekitar tempat wisata. Dengan ini, diharapkan angka kriminalitas di NTB menurun dan sektor pariwisata mampu menjadi sektor unggulan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI