Pernahkah kamu menjumpai fenomena seorang anak yang kesulitan dalam menulis ?
Sebenarnya kesulitan dalam menulis merupakan hal yang wajar bagi seorang anak. Yang tak wajar adalah ketika seorang anak terus – menerus mengalami kesulitan dalam menulis yang menyebabkan kegiatan belajarnya menjadi terganggu. Apakah hal ini dapat mengindikasi seorang anak mengalami gejala disgrafia ?
Disgrafia merupakan gangguan dalam proses belajar anak yakni ditandai dengan kegiatan menulis dan mengeja. Hal terjadi suatu masalah pada fungsi otak yang berperan untuk menjalankan keterampilan motorik halus seperti seorang anak menulis. Seorang anak kesulitan dalam menyelaraskan anatara pikiran dan gerakkan otot tangan saat seorang anak hendak menulis. Lalu, apa saja sih gejala – gelaja Disgrafia pada seorang anak ?
Gejala – gelaja Disgrafia pada Anak
Seorang anak cenderung kesulitan dalam menungkan ide malalui tulisan/ karya, seorang anak lebih senang berbicara dari pada menulis, memiliki kecenderungan jika menulis lambat, sering menghapus tulisan berulang – ulang.
Menurut riset seorang anak yang lahir secara prematur memiliki risiko yang tinggi ,mengalami disgrafia. Selain itu adanya pada kelainan otot dan syaraf juga dapat menjadi salah satu faktor penyebab terhambatnya fungsi motorik pada anak.
Salah satu upaya yang dapat kita lakukan ketika sorang anak mengalami disgrafia adalah dengan melatih anak untuk menulis diatas kertas yang bergaris, membentu mengajarkan bagaimana mengenggam pensil yang benar, serta mengajak anak untuk bermain permainan yang dapat melatih otot dan motorik halus pada anak.