Mohon tunggu...
Muhamad Zainudin
Muhamad Zainudin Mohon Tunggu... -

Anak Mama

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Lompati Pagar Tetangga

15 April 2018   22:48 Diperbarui: 15 April 2018   23:03 380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku berkata kepada dedaunan yang merengek minta di belai

Merasa berani mengangah berjalan tanpa satu sudut keraguan

Sibakan jendela yang bersuara merdu menggantung heran padaku

Lantas pantaskah surga untukku jika suara itu dari sisir rambut tetangga juga cinta pertama ku.

Pak tua sedang mencari bengek di batuk yang terpingkal

Aku seraya menerka kegelisahan yang mencumbu kuduk 

Tubuhnya bergetar dengan cerita masa lalu bersama , mungkin masih punya rasa dalam prasangka

Neon yang remang menyudahi jauhnya rasa pada malam

Pada bagian inti aku menyunyi 

Saat pulang tak berdaya berlari

Jauh tak mungkin dapat dimiliki.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun