Mohon tunggu...
Anak Sleman
Anak Sleman Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Bola

PSS dan Piala Kemerdekaan

24 Juli 2015   23:36 Diperbarui: 24 Juli 2015   23:36 2451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Match Pre Tournament hanya cari untung!! untuk masalah ini saya tidak sependapat. Dengan kenyataan seperti ditulis di atas, dimana PSS membutuhkan dana (yang tidak sedikit) untuk mengarungi Piala Kemerdekaan. Mengingat Pak Soekeno tidak se-gilabola seperti Nabil Husein. Perjalanan ke Madiun butuh duit, Check in hotel butuh duit, makan butuh duit, dan para pemain juga bukan digaji dengan loyalitas. Match Pre Tournament, dalam segi finansial, dibutuhkan untuk menutupi (sebagian) kebutuhan tersebut. Pernyataan "cari untung" sebenarnya juga tidaklah tepat. Hal ini didasarkan fakta bahwa lawan yang akan dihadapi juga bukanlah tim besar bertabur bintang. "Hanya" Persak/Godean all star dan "Mbois all star". Perhitungan kasar saya, dari match pre tournament PSS "hanya" akan menghasilkan uang 100 Juta, dan jika beruntung bisa mendekati angka 150 juta. ( dengan asumsi harga tiket 5ribu untuk semua tribun, karena saat tulisan ini ditulis belum ada rilis harga tiket). Angka tesebut untuk menutupi biaya operasional PSS selama Piala Kemerdekaan pun saya kira masih megap-megap. Jadi darimana "cari untung" bisa dilakukan di skenario ini? Saya lebih cenderung mengatakan "Mencari Sangu" daripada "Mencari Untung".

Untuk masalah Sponsor, bukankah hal ini sudah menjadi hal yang "dimaklumkan" bagi PSS. Dimaklumkan untuk terbiasa tanpa sponsor dalam mengikuti kompetisi. Contoh nyata adalah ketika pada persiapan tim beberapa tahun yang lalu, ketika Agung Bintoro datang dengan janji-janji surga nya; mulai dari teh Poci (yang ternyata dimasak sendiri), Air Asia, dll. Dengan waktu yang lumayan lama-pun PSS tidak bisa mendapatkan sponsor (nyata). Hanya tagline "No Ticket No Game", yang menurut saya lebih berhasil daripada sponsor sendiri. Satu-satunya hal positif yang ditinggalkan Agung Bintoro untuk PSS.
Dalam tulisan ini, Muncul group tidak dianggap sebagai sponsor. Saya mengaggapnya hanya sebuah "templekan" di jersey PSS ber latar belakang nepotisme dengan Don Soekeno sebagai dalangnya. Patch Slemania Batavia, CS Shop, dan Ad Board yang berderet di pinggir lapangan juga tidak dihitung karena hal ini adalah peran aktif dari supporter untuk menghidupi klub di luar tiket, bukan usaha manajemen. Jadi masih berharap PSS mendapatkan sponsor di Piala Kemerdekaan dengan persiapan kurang dari satu bulan, dan manajemen yang tidak jelas ?? jawabannya seperti meminta Andre Jaran untuk menjadi Capo di MIS : Impossible.

Gek latihan wingi Kamis kok Minggu wes Ujicoba!!
Seperti dikatakan oleh mas Elvis Nelson di interview elja radio  24 Juli 2015, "Setelah lama libur dari latihan, kebugaran tentu berbeda dengan sebelumnya." Kebugaran bisa dikembalikan dengan latihan, namun bagaimana dengan feel pertandingan, dengan motivasi bertanding ? apakah latihan tanding dibutuhkan untuk mengembalikan hal itu? hal ini sebenarnya ingin saya tanyakan kepada Mas Elvis Nelson di sesi Elja Radio malam ini (24 Juli 2015), namun saya fokus untuk menulis tulisan ini.

Latihan tanding terlalu mepet dengan latihan perdana?? mari kita buka kalender bersama-sama (Asumsi saya, semua punya kalender di rumah masing-masing). Dengan dimulainya Piala Kemerdekaan tanggal 2 Agustus (Minggu), paling tidak Klub PSS sudah harus di Madiun pada hari Jumat atau Sabtu. Dengan fakta pemain PSS baru berlatih pada 23 Juli (Kamis), kapan lagi PSS harus berlatih tanding??
Dengan persiapan yang sangat mepet, apakah PSS akan dengan bodohnya mengikuti Piala Kemerdekaan tanpa ujicoba satu kali-pun. Dengan Fakta bahwa para pemain yang belum pernah bermain bersama? Bahkan Barcelona-pun tidak akan melakukan hal konyol seperti itu.

"Suatu kebanggan bisa dipercaya kembali oleh PSS dan dengan supporter yang begitu hebat" kata Elvis Nelson, masih di sesi Elja Radio. Dari pernyataan tersebut, Elvis Nelson begitu ingin merasakan kembali atmosfer yang bergelora di MIS. Semoga Mas Elvis tidak membuka timeline twitternya, karena dia (mungkin) tidak akan menemukan hal ini di 2 match Pre-Tournament. Namun sebagai gantinya dia akan melihat "pelangi" di tribun MIS.

Mengenai transparansi dan kejelasan pengurus PT PSS, Saya setuju dengan pernyataan BCSxPSS1976 di twitter. Siapa saja pengurus di PT PSS? Bagaimana bisa ada Plt Manager yang dipegang oleh saudara haru? Hal ini secara langsung juga dikeluhkan oleh dedengkot BCS yang memegang media officer PSS, @listonoc, dituliskan di twitter bagaimana para petinggi PSS pun bingung tentang susunan manajerial di PT PSS. Sleman Fans butuh transparansi tentang kepengurusan PT PSS, kami bahkan belum menuntut Audit PT PSS, yang pasti akan semakin tidak jelas.


Demikian sedikit tulisan yang saya tujukan untuk semua Sleman Fans. Pesan dari saya pribadi, datanglah menyaksikan Latih tanding PSS. Sekedar untuk melepas kerinduan pada kebanggan, (dan) tentu saja untuk menghidupi PSS. Karena menghidupi sebuah klub tidak cukup dengan berteriak "Aku Yakin Dengan Kamu".

Terdengar penyiar elja radio berbicara
"Ini adalah lagu request dari mas Elvis Nelson, yang suka dengan lagu yang sering dinyanyikan oleh supporter PSS di akhir laga (Sampai Kau Bisa)." Semoga mas Elvis Nelson masih bisa berdiri di area pinalti bersama pemain lain dan bernyanyi bersama semua Sleman Fans.

Sampai kau bisa.....

 

@anak_sleman

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun