Mohon tunggu...
Ana K
Ana K Mohon Tunggu... -

Klein, frech, sei fröhlich, egal wie die Situation ist hehe

Selanjutnya

Tutup

Politik

Prabowo Bilang Ingin Mengembalikan UUD45 Ke Asalnya, Seperti Ketika Belum di Amandemen. Sadarkah Rakyat Indonesia Apa Artinya Itu?

16 Juni 2014   01:47 Diperbarui: 20 Juni 2015   03:35 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Baru saja saya membaca ini:
http://politik.kompasiana.com/2014/06/12/pernyataan-pernyataan-prabowo-yang-membuat-saya-enggan-memilihnya-658085.html
Menarik sekali dan saya sependapat, akan tetapi masih ada hal penting yang masih terlewatkan disitu, bahkan paling penting kalau menurut saya...

Dan karena tak ada satu media pun yang mengangkatnya, sepertinya memang banyak yang tidak menyadarinya.
Apakah itu?

Well, beberapa waktu lalu saya baru dengar dari status temen, bahwa ternyata Prabowo dalam debat capres yang lalu itu juga menyatakan akan mengembalikan UUD kita kepada asalnya yaitu UUD45 sebelum amandemen.
Saya nontonnya telat jadi ngga tau itu dan langsung cari rekamannya di Youtube untuk ngecek, ternyata benar. Bagi yang nasionalis mungkin menganggapnya keren, pantas aja ngga ada yang menkritik.
Tapi apakah rakyat indonesia menyadari apa itu artinya sebenarnya?

Also... UUD45 yang asli menempatkan MPR pada kedudukan tertinggi diatas semua lembaga negara. Suara rakyat diwakili MPR secara penuh dst dst (tolong untuk detailnya silahkan di cari dan baca sendiri seperti apa kondisi sistem pemerintahan di indonesia dulu sebelum UUD45 diamandemen, bisa di google dengan mudah).
Disini point utama yg akan saya tonjolkan cuma fakta bahwa presiden dan wakilnya dipilih oleh MPR.
Dan bahwa masa jabatan presiden itu tidak terbatas, bisa dipilih terus selama MPR masih suka.
Efeknya adalah fakta bahwa MPR cenderung dimanfaatkan oleh presiden untuk melanggengkan kekuasaan dan sekaligus menghindarkan orang yang sebenarnya dikehendaki rakyat untuk memimpin saat itu, catat ya: "saat itu" dengan lobi-lobi politik di level atas.
Dan itu memungkinkan terjadinya kemandulan demokrasi dan melahirkan diktator.
Suharto bisa menjadi presiden 32 tahun karena sistem itu.

Sampai hari ini UUD45 kita sudah diamandemen 4 kali untuk memenuhi kebutuhan demokrasi kita. Dan semua itu terjadi dengan pengorbanan nyawa rakyat indonesia yang tidak sedikit pada masa reformasi. Semua demi cita-cita ingin menciptakan demokrasi yang sebaik mungkin untuk kita.
Tanpa amandemen-amandemen itu kita hari ini tidak punya KPK, tidak punya Mahkamah Konstitusi, tidak bisa bicara sebebas seperti sekarang ini, tidak punya Pemilu Presiden langsung seperti yang akan kita jalani sebentar lagi.
Selain itu Presiden bisa berkuasa sampai dia mati kalau dia mau dan punya lobbying skill yang kuat untuk membentuk jaringan yang luas di dalam parlemen dan MPR.
Kekuasaan Parlemen untuk mengawasi presiden akan kembali berkurang.
(Untuk pelaku kawin campur ada efek tambahan: UU Kewarganegaraan Ganda untuk anak-anak kita akan tidak bisa diberlakukan lagi karena itu melanggar prinsip UUD45 yang asli).
Dan sekarang Prabowo ingin mengembalikan itu semua lagi.
Dan artinya, pengorbanan nyawa yang tidak sedikit di penghujung 1997 dulu itu akan sia-sia saja.
Do we really want that to happen?
Apa sebenarnya niat Prabowo dengan mengatakan bahwa dia ingin UUD45 kembali seperti sebelum di amandemen.
Apakah dia diam-diam ingin mengulangi jaman Orba dulu, ingin melanggengkan kekuasaannya melalui MPR jika dia sudah jadi presiden? Tidak rela harus kehilangan kesempatan untuk memimpin lagi jika periode-nya habis?
AHA..., interesting, isn't it?!

Saya heran kenapa tidak ada yang membahas hal ini. Padahal ini adalah point yang sangat penting, logis, dan harga yang harus kita bayar jika menganggapnya tidak penting dan tidak ada adalah "Kebebasan kita, Demokrasi kita!"
Kenapa orang lebih tertarik dengan hal-hal yang sangat nggak substansial untuk menentukan kualifikasi presiden. Dan hal-hal yang benar-benar penting malah tidak diperhatikan.
Itu adalah Pernyataan Prabowo sendiri yaa, Jadi jelas BukaN FITNAH!

Saya sendiri lebih berharap kalau dia itu cuma AsBun, asal bunyi, asal ngomong tanpa mikir dulu.
That's not a great thing as a president candidate indeed, but it is still much more better than having a possibility that he REALLY meant it with an hidden Agenda!
Ya, punya capres asal bunyi masih jauh lebih baik daripada jika dia benar-benar mempunyai agenda tersembunyi dengan pernyataannya itu.
So... berfikirlah dengan benar!

Juga kalian yang bilang ingin berjuang dengan nama agama, berpikirlah!

Kalian itu bisa berkumpul, berorganisasi, berdemo, berorasi selantang itu bahkan dengan pidato-pidato keras yang provokatif itu, kalian bisa bicara bebas, sampaikan pendapat baik dengan terhormat ataupun nggak tahu adat, semua cuma bisa kalian lakukan hanya karena kita saat ini punya demokrasi seluas ini.

JANGAN HARAP kalian bisa melakukannya kalau Pemerintahan bergaya otoriter dan otokratis dikembalikan disini!
Sekali lagi, BERFIKIRLAH dengan benar!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun