Mohon tunggu...
Ana Anita Silitubun
Ana Anita Silitubun Mohon Tunggu... Guru - Guru/Pengajar

Pemberdayaan Absolut.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Enbal, SD Naskat Namar Kabupaten Maluku Tenggara

10 April 2024   13:48 Diperbarui: 10 April 2024   13:51 397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Banner Kegiatan Perdana TPPK Cerdas & Berkarakter/dok. pri

Sejak Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) merilis Peraturan Menteri Nomor 46 Tahun 2023 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan, yang dikenal sebagai Permendikbudristek PPKSP, sebagai bagian dari Merdeka Belajar Episode ke-25, SD Naskat Namar Kabupaten Maluku Tenggara segera menyikapinya dengan membentuk Satuan Tugas Tim Pencegahan & Penanganan (TPPK) SD Naskat Namar. Sejak terbentuk tim ini langsung melakukan berbagai upaya preventif dan strategis yang dikemas dalam " ENBAL"  Empati dan Nilai Bikin Akur dan Lengket. Kegiatan bersama guru dan murid ini sebagai program rutin setiap bulan, dan berjalan sudah dua kali sejak terbentuk. ENBAL sendiri adalah makanan tradisional Orang/Suku Kei di Kabupaten Maluku Tenggara, Provinsi Maluku.

ENBAL (Empati dan Nilai Bikin Akur & Lengket) bersama SD Naskat Namar dirasa sangat mendesak untuk dilakukan secara rutin karena latar belakang dan kondisi komunitas SD Naskat Namar yang memiliki kekuatan tetapi sekaligus tantangan dalam menerapkan kehidupan bertoleransi yang bebas dari kekerasan dan perundungan. Memiliki kesamaan dalam beberapa hal, ternyata tidak menjamin kehidupan yang bebas dari intoleransi dan kekerasan. 

SD Naskat Namar merupakan sekolah swasta di bawah naungan Yayasan Persekolahan Katolik Keuskupan Amboina Perwakilan Kei Kecil. Persekolahan tertua dan pertama ada di Bumi Larvul Ngabal. SD Naskat (Nasional Katolik) Namar berada di Ohoi (Desa) Namar, Kecamatan Manyeuw Kabupaten Maluku Tenggara. Murid di sekolah ini berasal dari 2 Ohoi berdekatan, Ohoi Lairngangas dan Ohoi Namar. Murid-murid di sekolah ini berasal dari berbagai suku di Indonesia, karena hasil percampuran perkawinan antar suku. Ada Suku Kei yang merupakan suku asli Maluku Tenggara, Toraja, Ambon, Flores, Jawa, Papua, dan Manado.  

Mayoritas murid dan guru di sekolah ini memeluk keyakinan agama yang sama, yaitu Katolik.  Rata-rata orang tua/ wali murid berprofesi sebagai nelayan dan petani, karena kondisi geografis desa yang berada di pesisir pantai. Latar belakang orang tua/wali pun beragam. Kekuatan kesamaan inilah yang menjadi modal dalam menghadapi tantangan kekerasan dan perundungan di satuan pendidikan. 

Memiliki keyakinan iman yang sama, tidak menjamin praktek kekerasan dan perundungan tidak terjadi di sekolah. Faktor keberagaman latar belakang murid dan orang tua/keluarganya memegang pengaruh terbesar pada perilaku murid di sekolah. Tetapi justeru dengan kekuatan kesamaan inilah, sangat mendorong terciptanya situasi yang mendukung berbagai upaya strategis pencegahan terjadinya kekerasan dan perundungan.


Kekuatan dan tantangan inilah kami sinkronkan dalam kemasan ENBAL yang dilaksanakan secara rutin setiap bulan, difasilitasi sekolah dalam hal ini TPPK SD Naskat Namar.

Kegiatan pertama adalah Mulai dari diri sendiri: 

  • murid dibagikan kartu dengan 3 warna berbeda, 
  • guru memberikan pertanyaan kepada murid apakah kamu  pernah dibully atau  membully? 
  • guru meminta murid murid menulis di sticky notes tentang pengalaman yang pernah dilakukan: warna hijau untuk yang pernah membully; warna merah untuk yang pernah dibully; dan warna biru yang belum pernah
  • Guru mengklasifikasi jawaban berdasarkan keragaman identitas dan memberi tahu murid beberapa kelompok jawaban murid.

Kegiatan kedua adalah Aktifitas : Guru mengajak murid untuk menonton video dengan seksama

  • Guru meminta murid untuk mencatat* hal menarik yang ada di dalam video yang akan ditayangkan
  • Guru menayangkan video di kelas

Kegiatan ketiga: Refleksi

  • Minta murid secara berpasangan (atau maksimal 3

orang) untuk saling menceritakan hal menarik saat menonton video

  • Murid dapat saling menanggapi dan menambahkan hal menarik yang dia dapatkan saat menonton video
  • Guru mengajak murid untuk kembali fokus ke depan
  • Guru menawarkan ke murid untuk berbagi hasil diskusi bersama pasangannya, dengan memperhatikan keterwakilan hasil pengisian/warna sticky notes yang ditulis di awal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun