Mohon tunggu...
Ana Atari
Ana Atari Mohon Tunggu... -

Seorang Pemerhati Hak Asasi Binatang, Penyuka Flora dan Fauna.\r\n\r\nPemerhati Hak Asasi Manusia khususnya Pelecehan, penghinaan terhadap Perempuan, dan Orang terpinggirkan.\r\n\r\nQanaah dan Cinta, adalah Cukup.

Selanjutnya

Tutup

Edukasi

Impian Sederhana Orangtua

24 Desember 2011   02:37 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:49 819
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beauty. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sederhana sekali Impian mereka, para Orang Tua kita... 1. Saat Wisuda Pikiran sang anak : " aku yakin,, kalau aku sudah lulus sarjana, berarti aku sudah bisa bikin ortuku bangga, krn telah membiayai pendidikanku selama ini,, aku merasa puas melihat mereka bahagia" Pikiran sang ortu: "akhirnya anakku sudah sarjana,,aku bahaga dia bisa melalui proses ini,, ini adalah awal baginya,, aku harap dia bisa bertanggung jawab atas hidupnya dari pendidikan yg ia sudah tempuh" 2. Saat Mendapatkan pekerjaan yang layak Pikiran sang anak : Kini aku sudah jadi pejabat pemerintah ,, beliau berdua pasti sudah bahagia atas pemberian-pemberian ku dari gaji bulananku,, aku bangga sama diriku atas keberhasilan ini... mereka tak sia-sia menyekolahkan aku dari kecil. Pikiran sang ortu: "kami tak mengharapkan kamu jadi orang kaya, orang pintar, hinga kamu menjadi sombong,, kami hanya inginkan anak kami yang baik hati dan selalu mendoakan kami dimanapun ia berada..." 3. Bicara Impian-Impian Pikiran sang anak: ketika ditanya soal impian terbesarnya=> " Impian terbesarku adalah menjadi orang sukses hingga ortuku berkata " itu anakku,, yang susah payah aku menghidupinya kini menjadi orang berhasil,, Ya Tuhan, kami adalah orang yang paling beruntung...". Pikiran sang ortu: Saat ortu berbicara impian-impiannya" Impian terbesar kami dapat mempunyai anak yang mau meluangkan lisannya , hatinya untuk mendoakan kami jika kami telah meninggal,, mempunyai anak yang tak zalim pada sesama,, tak malu berbuat baik,, takut akan prilaku kesewenang-wenang,, kami ingin anak yang sholeh baik untuk dirinya, Lingkungannya dan agamanya. Itu saja. Tidak lebih. 4. Saat sang anak menikah Pikiran sang anak: (saat sang anak menempuh hidup baru) , ia berucap kepada ortunya "Aku mencintaimu, Ma,, aku sayang kamu, pa...." Pikiran sang Ortu : (diam) tak mampu berucap, hanya kantup mata yang berairan, sambil memeluk. Ungkapan cinta mereka tak hanya di mulut,, hati mereka terlekat dalam mencintai anaknya. Seperti lekatnya daging pada tulang. 5. Saat Anaknya berumah tangga Pikiran sang anak: " kenapa sih mama sering nelpon aku terus dirumah,, bosan rasanya selalu mengecek keadaanku, aku khan sudah berkeluarga" / "Papa bener2 gak punya hati,, marah karena aku tak membawa anakku kerumah, padahal anakku sedang sakit gigi di mobil depan rumah, ia tak mau keluar menemui kakeknya, cape dan pusing katanya. Malah papa marah2 sama aku,krn aku tak mau membujuk cucunya dibilang pilih kasih. seperti anak kecil saja sih papa..." Pikiran mama : anak gadisku sedang apa ya sekarang? apa dia baik-baik saja dengan suaminya kenapa bulan2 ini dia jarang menelpon,, padahal aku rindu suaranya. Rindu dia berkata cetus padaku, karena aku selalu memperhatikannnya. ia masak apa hari ini? bagaimana ia bersama suaminya?,, bagimana hari-harinya? semoga dia baik- baik saja. Semoga Allah selalu menjaga menemani di kehidpan barunya. Pikiran Papa : entah kenapa. cucuku tak mau menemuiku. Dan anak lelakiku seakan cuek akan inginku. Apa karna ku begitu tua. hingga aku tak menjadi menarik lagi bagi mereka. aku tahu umurku sekarang beranjak enam puluhan. tapi aku akan terus menjadi muda untuk mereka, anak-anakku tersayang. semoga mereka menganggapku begitu. Kuingin mengambil perhatian mereka, meski menjadi seseorang yang menjengkelkan sekalipun. aku masih ingin disayang oleh mereka hingga akhir hidupku. ada doa tulusku untuk anak-anakku, kuingin mereka bahagia untuk hidupnya. Benar kata pepatah: *Cinta anak sepanjang galah... *cinta orang tua sepanjang jalan...." =================== Impian anak begitu kompleks namun tak sebanding berharganya dibanding impian orang tua yang sangat sederhana: yaitu inginkan anaknya mendoakannya dimanapun anaknya berada. kawan,,.. marilah luangkan hati,, pikiran dan rasa kita untuk mendoakan, dan mengasihi orang tua kita yang sedari kecil mengasihi, mencintai, lebih dari apapun kepada kita.... mereka sanggup menjadi punggung untuk kita disaat kita tak mampu berjalan,, mereka telah menjadi mata kita,, disaat kita tak mampu melihat bahayanya dunia,, mereka bisa tertawa untuk kita disaat kita bersedih,, mereka adalah segalanya,, jangan lupakan mereka... meski doa sekalipun.. ====================== *seberhasil apapun kita,, sepintar apapun kita,, secerdas apapun kita,, jika tak mampu membahagiakan orang tua,, kita bukanlah apa-apa... karna Ridha Allah SWT adalah Ridha orang tua......berbuat baiklah kepada mereka..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun