Mohon tunggu...
Abdul Muis Syam
Abdul Muis Syam Mohon Tunggu... Jurnalis - Terus menulis untuk perubahan

Lahir di Makassar, 11 Januari. Penulis/Jurnalis, Aktivis Penegak Kedaulatan, dan Pengamat Independen. Pernah di Harian FAJAR Makassar (Jawa Pos Grup) tahun 90-an. Owner dm1.co.id (sejak 2016-sekarang). Penulis novel judul: Janda Corona Menggugah. SALAM PERUBAHAN.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Rizal Ramli: Mafia Berkeley Bikin Ekonomi Indonesia Dari Awal Babak Belur

11 Agustus 2014   19:22 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:49 4184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14077344691171663384

Ilustrasi/Desain repro Abdul Muis Syam

SEJAK dulu hingga saat ini setiap kali turun ke lapangan, baik sebagai jurnalis maupun selaku pengamat sosial, saya kerap menemui sebuah pertanyaan dari sejumlah orang di lapisan bawah.

Begini pertanyaannya: “Kenapa ekonomi Indonesia sejak awal selalu saja tumbuhnya sangat lambat. Padahal, negara kita punya banyak uang dan punya kekayaan alam yang lebih melimpah. Ke mana semua itu? Apakah ada orang jahat (penjahat ekonomi) yang sengaja menguasai untuk kepentingan kelompoknya saja?

Saya memang sudah menjawab pertanyaan itu secara langsung ke mereka dengan mengikutkan penjelasan singkat. Misalnya dengan menggambarkan bahwa negara kita memang selalu saja kecolongan dengan menempatkan sebagian besar pejabat bermental rusak, dan lain sebagainya.

Dan saya yakin, jawaban itu tidaklah membuat mereka terlalu puas. Sebab memang saya bukanlah orang berkompeten menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti itu. Tetapi setidaknya, rakyat tentu sangat membutuhkan penjelasan riil terhadap sesuatu yang belum dipahaminya tersebut.

Olehnya itu, saya mencoba mengangkat sebuah jawaban yang telah dikemukakan Dr. Rizal Ramli, Menko Perekonomian era Presiden Gus Dur, melalui bukunya berjudul: “Rizal Ramli Lokomotif Perubahan, cetakan II (edisi revisi: 2009).

Dalam buku setebal 232 halaman tersebut, Rizal Ramli yang juga sempat menjabat Menteri Keuangan itu secara spesifik menggugat Mafia Berkeley sebagai kelompok yang sejak awal membuat ekonomi Indonesia jadi babak belur. Rizal Ramli menggambarkan kondisi tersebut melalui penulis bukunya itu, Didin Abidin Masud dan Edy Mulyadi.

Ia menjelaskan, bahwa istilah Mafia Berkeley ditujukan pada sejumlah menteri ekonomi yang menjadi penentu strategi pembangunan Indonesia pada awal orde Baru.

Sebelum menduduki berbagai posisi strategis di pemerintahan, mereka menimba ilmu ekonomi di Universitas California, Berkeley, pada tahun 1960-an.

Rizal Ramli menyebut tokoh sentral Mafia Berkeley adalah Widjojo Nitisastro, yang menjadi Ketua Bappenas sejak Kabinet pembangunan I, tahun 1969.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun