Mohon tunggu...
Amril Taufik Gobel
Amril Taufik Gobel Mohon Tunggu... Insinyur - Smiling Blogger, Restless Father, Lovely Husband and George Clooney wannabe :) See my Blog: http://daengbattala.com

Amril Taufik Gobel lahir di Makassar, 9 April 1970 dan lulusan Fakultas Teknik Jurusan Mesin UNHAS Angkatan 1989. Saat mahasiswa, pernah menjabat sebagai Redaktur Pelaksana Penerbitan Kampus Identitas (1992-1993) dan pendiri sekaligus Pemimpin Redaksi Surat Kabar Mahasiswa Fakultas Teknik UNHAS "Channel 9" (1991-1992). Seusai diwisuda tahun 1994, ia merantau ke Jakarta. Saat ini bekerja sebagai Direktur Eksekutif PT KPM Oil & Gas, Jakarta dan berdomisili di Cikarang. Ayah 2 anak ini juga mengelola blog pribadinya di www.daengbattala.com (pernah memenangkan blog favorit kategori Bahasa Indonesia dalam Lomba Blog International yang diadakan oleh The Bobs pada tahun 2010) serta menjabat sebagai Vice President Asean Blogger Chapter Indonesia sejak 2011. Telah menghasilkan 3 buku dari aktifitasnya ngeblog dan 2 diantaranya diterbitkan secara self publishing lewat www.nulisbuku.com

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Mie Ayam Sehati, Nempel di Hati!

17 September 2010   23:29 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:10 632
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari Minggu (12/9) lalu, saya menghadiri peluncuran Mie Ayam Sehati Emia Yogyakarta di Jl. Cungkuk Raya 258. Bersama keluarga serta adik ipar, saya--yang kebetulan mengambil cuti lebaran untuk mudik ke kampung halaman istri tercinta tersebut--berkesempatan hadir dalam pembukaan gerai Mie Ayam Sehati Emia yang dikelola oleh rekan blogger Mas Eko Eshapedan sang istri tercinta, mbak Yeni. Sebelum di Yogya, saat masih tinggal di Cikarang, Mas Eko dan mbak Yeni juga membuka gerai Mie Ayam Sehati di Jl Beruang Perumahan Cikarang Baru. Setelah hijrah ke Yogya, mereka kembali membuka gerai serupa tapi menyandang nama komersil Mie Ayam Sehati Emia atau Enaknya Minta Ampun. Seperti diungkapkan di situsnya, filosofi nama Mie Ayam Sehati yang bernaung dalam Mie Perto Grup ini adalah karena Mie ini  dibuat sendiri dan langsung disajikan hari itu juga, sehingga terjamin dari sisi kesehatan dan kandungan gizinya, sehingga harus ada kata SEHAT dalam merk ini. Mie Ayam ini telah menyatukan beberapa hati dari teman-teman yang terlibat langsung maupun tidak langsung dalam kegiatan ini, sehingga layak kalau ada kata SEHATI dalam merk makanan ini. “Mie Sehati di Yogya ini kita berikan nama EMIA atau Enaknya Minta Ampun,” kata Mas Eko menjelaskan istilah EMIA yang tertera pada spanduknya. “Semua filosofi mie ayam Sehati sama dengan mie ayam EmiA, “tambah wakil ketua Komunitas Blogger Bekasi ini, “hanya ada satu tambahan rasa saja. Kalau Mie Ayam Sehati terkenal dengan tiga rasa, maka Mie Ayam EmiA tambah satu rasa yaitu rasa Emia alias Enaknya Minta Ampun”.

Konsep Bisnis Mie Sehati dijelaskan secara rinci di blog Mie Sehati, dan memang bila anda tertarik menekuni bisnis ini maka prospek cerah berada didepan mata. Berikut, saya kutip dialog menarik di link tadi, tentang bagaimana memulai bisnis Mie Sehati yang pernah menjadi Kuliner Online terbaik pilihan Detik Food ini :
“Modal untuk usaha Mie Ayam, diluar biaya tempat, biasanya berkisar pada angka 3 juta rupiah” “Angka sebesar itu untuk apa saja ya?” “Itu adalah angka untuk pembelian mesin giling mie, kompor dan perlengkapan lainnya” “Kalau kita sudah punya kompor?” “Ya angkanya bisa turun dari 3 juta. Kurangi dengan harga kompornya. Pada prinsipnya yang paling mahal adalah pembelian alat giling mie, yaitu seharga 525 ribu. Selebihnya biasanya kita sudah punya, misalnya sendok, garpu, panci dll” “Terus kalau kita buka warung mie ayam, apakah namanya harus Mie Sehati atau Mie Perto?” “Nama usaha, silahkan pilih sendiri yang paling cocok di hati. Setelah itu cantumkan nama Mie Perto Group di salah satu sudut papan nama atau spanduk. Contohnya di Mie Jawara yang baru saja buka di Cibubur. Mereka mengambil nama Mie Jawara – Sehati – Perto Group. Boleh-boleh saja” “Apa beda atau kesamaan dari Mie Sehati dengan Mie Perto Group?” “Mereka adalah dua bersaudara. Mie Perto adalah Kakak tertua dan adik satu-satunya adalah Mie Sehati” “Maksudnya?” “Artinya tidak ada bedanya antara Mie Perto dan Mie Sehati. Sampai saat ini kalau ada pelatihan, maka pelatih utama adalah Mie Perto dan asistennya adalah Mie Sehati. Dua-duanya punya ilmu yang ama dalam meracik menu mie Ayam ini” “Terus bagaimana model kemitraan di Mie ayam Perto atau Sehati ini?” “Yang pertama, penjual Mie Ayam yang bernaung di bawah Mie Perto Group atau Mie Sehati harus membeli bumbu mie atau yang sering kita sebut biang mie ke Manajemen Perto Group” “Harganya?” “Sangat murah. Hanya 5.000 rupiah per bungkus. Biang mie ini akan dicampurkan dengan 1 kg adonan tepung, sehingga menghasilkan sekitar 18 mangkok” “Terus cara pembelian biang mie itu bagaimana?” “Pesan minimal untuk 50 bungkus dan akan dikirim via TIKI atau semacamnya, tergantung tujuannya. Pengalaman selama ini tidak ada yang meleset deliverynya.” “Wah ini iklan TIKI donk?” “Hahaha…….kita sebut yang sering kita pakai saja. Yang lain juga bagus, cuma jarang kita pakai” “Terus kecapnya pakai apa? Apakah harus Bango?” “Tidak harus pak, tapi wajib !” “Hahahaha….karena aktifis Mie Sehati ini anggota komunitas Bangomania ya?” “Selain kita anggota komunitas Bangomania, kecap Bango memang enak kok pak!” “Jadi hanya itu saja ya syaratnya? Apakah ada iuran atau suatu angka rupiah untuk dibayarkan ke Perto Group setiap bulannya sebagai bukti kemitraan ini?” “Bila usaha mienya sudah untung, maka ada satu kewajiban yang kita wajibkan untuk semua mitra kerja kita yaitu agar mereka menyisihkan keuntungannya pada mereka yang sedang membutuhkan. Tidak usah besar-besar, cukup 2,5% saja. Kalau mau lebih ya dipesilahkan” “Wah gampang banget ya? Tapi bagaimana cara merekrut karyawannya? Apakah karyawan itu bisa diikutkan dalam pelatihan disini?” “Prinsipnya, kita ajarkan cara membuat mie lengkap dari A-Z hanya untuk pemilik usaha Mie Ayam. Dengan demikian pemiliknya tahu persis apa saja yang berhubungan dengan bisnis Mie Ayam ini. Bila suatu saat ada karyawan yang pergi, maka ilmu Mie Ayamnya tidak akan ikut pergi, karena kitalah yang punya ilmunya”

Dalam Grand Launching Mie Sehati Yogya, kami melahap habis mie ayam yang sangat lezat itu dan diberikan secara cuma-cuma hanya di hari peluncuran. Warna mie yang hijau berasal dari sayur sawi yang dihaluskan dan dicampur dengan adonan mie, memberikan sensasi rasa yang luar biasa. “Selain sayur sawi, bisa juga digunakan bayam atau daun katuk, namun selama ini, sayur sawilah yang terbukti paling awet untuk dipakai sebagai bahan campuran pembuatan mie ini,” kata Mas Eko. Rasa Mie Sehati semakin “nendang” ketika ditambahkan saos sambal Dua Belibis yang konon, kata Mas Eko, merupakan jodoh yang paling tepat untuk menyantap Mie Sehati.
Sebelum pamit pulang, berfoto bersama dulu di Gerai Mie Ayam Sehati EMIA Yogyakarta Rasa Mie Sehati bila disantap dalam keadaan hangat memang sangat "maknyus". Pokoknya langsung "nempel" di hati. Kelezatannya tentu saja setara dengan tingkat kesehatan mie ini yang masih segar dan bebas dari bahan pengawet. Dengan harga yang relatif terjangkau, kita bisa mendapatkan kenyamanan dan kenikmatan luar biasa dari Mie Sehati ini. Tak heran, animo masyarakat yang ingin jadi peserta pelatihan pembuatan mie sehati sangat tinggi. Setidaknya 2 kali seminggu akan diadakan pelatihan/workshop membuat mie di gerai tersebut. Bila anda ingin ikut silahkan lihat informasi lengkapnya di www.miesehati.com. Maju terus Mie Sehati Emia, Sukses selalu buat Mas Eko dan mbak Yeni

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun