Dio menciptakan lagu untuk Raline, gadis pemilik piano putih di rumah besar ujung jalan.Â
Mereka bertemu di les musik, ketika Dio hanya siswa magang dan Raline anak pemilik yayasan.
Mereka sering mencuri waktu di ruang latihan. Jari Dio di gitar, jari Raline di tuts piano.Â
Harmoni yang tak pernah salah, sampai akhirnya ibunya tahu.
"Aku tidak menyekolahkanmu untuk jatuh cinta pada orang kecil," katanya pada Raline.
Setelah itu, Raline menghilang. Tak datang ke les. Tak membalas pesan.
Malam itu, Dio tampil di konser kecil. Lagu yang ia ciptakan untuk Raline dimainkan.
Di antara penonton, tak ada Raline. Tapi seseorang meletakkan satu bunga mawar putih di kursi kosong paling depan, dan secarik kertas:
Aku dengar nadamu. Maaf aku tak bisa jadi bagian dari lagumu.
Dio terus menyanyi. Karena meski hati kosong, lagu harus tetap selesai.