Lihat ke Halaman Asli

Zibry Azmy

Mahasiswa.

Pemanfaatan Pangan Lokal Singkong melalui Industri Kreatif

Diperbarui: 19 Januari 2023   19:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 

  PENDAHULUAN 

Dalam beberapa tahun terakhir kita saksikan hampir satu juta lulusan dari sekitar 2.900 perguruan tinggi di Indonesia dalam berbagai bidang masih menganggur, yaitu. menganggur atau sering tidak berpendidikan. Jika kondisi tersebut terus kita biarkan tanpa mengubah pola pikir kreatif untuk mampu menciptakan peluang usaha yang menghasilkan pendapatan bahkan mengurangi pengangguran, bisa dibayangkan jumlah pengangguran akan terus meningkat dari tahun ke tahun. Salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam mengembangkan pola pikir kreatif adalah pengembangan usaha melalui industri kreatif.

Salah satu contohnya adalah kisah sukses Firman, seorang pemuda Yogyakarta berusia 26 tahun dengan gelar sarjana hukum namun sukses dalam bisnis grosir singkong. Dalam 11 bulan usaha dimulai dan jumlah toko bertambah menjadi 250 unit di 32 wilayah dengan omzet Rp. 300 juta per bulan. Usahanya bermula saat Firman melihat sebuah gerobak yang sudah berbulan-bulan teronggok di rumah. Ide kreatif berawal dari membuka toko kelontong dengan gerobak dan sangat luar biasa melihat potensi singkong di wilayah DI Yogyakarta.

Meskipun singkong berasal dari Amerika dan baru ditanam setelah kedatangan orang kulit putih di Indonesia, namun perkembangan dan penggunaannya begitu luas. Di daerah istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah serta daerah lain di Indonesia, terutama didaerah gersang, ubi kayu merupakan makanan penting.

Dilihat dari potensi sumber daya alamnya, Indonesia memiliki potensi ketersediaan pangan yang beragam dari daerah ke daerah, baik sumber karbohidrat, protein,lemak, vitamin dan mineral. Makanan sumber karbohidrat biasanya berasal dari umbi-umbian dan buah - buahan.  

PEMBAHASAN

 

Pengembangan Industri Kreatif


  • Di tengah badai krisis keuangan global yang mengguncang berbagai sektor jasa dan industri, industri kreatif diharapkan mampu bertahan. Pemerintah mulai melirik sektor kreatif sebagai alternatif roda ekonomi yang masih berputar. Bidang kreatif meliputi 14 sub bidang yaitu periklanan; Arsitektur; seni di pasar komoditas; Mengirimkan; Desain; Pakaian;video, fimxdan fotografi;
  • permainan interaktif;Musik;pentas seni;penerbitan dan percetakan; layanan komputer dan perangkat lunak; televisi dan radio; serta penelitian dan pengembangan.

  • Industri kreatif, sebagaimana didefinisikan oleh Kementerian Perdagangan Republik Indonesia, adalah industri yang muncul dari pemanfaatan kreativitas, keterampilan, dan kemampuan individu untuk menciptakan kekayaan dan lapangan kerja dengan cara membangkitkan dan memanfaatkan daya cipta dan kreatifitas individu.

  • Pada era kreatif, nilai ekonomis suatu produk atau jasa tidak lagi ditentukan oleh bahan mentah atau sistem produksi seperti pada era industri, tetapi oleh pemanfaatan kreativitas dan inovasi. Industri tidak bisa lagi hanya mengandalkan harga atau kualitas produk di pasar global, tetapi bersaing atas dasar inovasi, kreativitas, dan imajinasi.

  • Menurut Departemen Perdagangan, pakaian jadi menyumbang bagian terbesar dari produk domestik bruto (PDB), sebesar 44 persen, kerajinan tangan sebesar 28 persen, dan periklanan dan desain masing-masing sebesar 7 persen. subsektor arsitektur 3,2 persen, percetakan dan penerbitan 3,5 persen, musik 3 persen,radio dan televisi 2 persen,penelitian dan pengembangan 1 persen, serta jasa komputer dan perangkat lunak 1 persen. Subsektor yang menghasilkanxkurang dari 1 persen PDB adalah pasar barang seni 0,6 persen; permainan interaktif 0,3 persen; film, video dan fotografi 0,3 persen; dan seni pertunjukan 0,1 persen.

  • Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu  mengatakan pada 2nd International Conference on Intellectual Property and Creative Industries di Nusa Dua dalam 2nd World International Property Organization (WIPO) bahwa PDB industri kreatif Indonesia sebesar 7,9 persen, lebih rendah dibandingkan negara maju seperti Inggris Raya. pertumbuhan tahunan sebesar 9 persen. Namun pangsa industri kreatif Indonesia  terhadap PDB masih lebih tinggi dibandingkan  Selandia Baru sebesar 3, persen dan Australia sebesar 3,3 persen. Antara tahun 2002 hingga 2006, rata-xrata industri kreatif di Indonesia menyerap 5,8 persen tenaga kerja atau 5,4 juta tenagakerja. Nilai ekspor industri kreatif sebesar Rp 69,8 triliun atau 10,6 persen dari ekspor nasional. Menurut Mari, target tahun 2009-2015 yang disebut fase pendirian dan penguatan start-up adalah meningkatkan pangsa PDB industri kreatif sebesar 7-8 persen. Pada saat yang sama, pangsa ekspor meningkat menjadi 11 - 12 persen dan lapangan kerja menjadi 6-7 persen.

  • Antara 2016 dan 2025, jumlah hub industri kreatif akan meningkat dua kali lipatpada 2015. Jumlah merek lokal yang masuk ke pasar dalam dan luar negeri sebanyak 504 merek. Departemen Perdagangan mendukung pengembangan 14 subsektor industri kreatif, namun hanya enam subsektor unggulan ekspor dan brand boosting, yaitu arsitektur; video, filmxdan fotografi, khususnya animasi; Pakaian; Musik; Mengirimkan; dan perencanaan. Perhatian tersebut bermula dari enam subsektor yang menjadi penyumbang terbesar bagi perekonomian. Ke depan, ekonomi kreatif akan menjadi cabang yang menguntungkan dengan selera pasar yang terus berubah. Penduduk Indonesia berusia 15-29 tahun yang tidak kurang dari 40,2 juta jiwa atau 18,4 persen merupakan pasar yang sangat besar bagi industri kreatif.
  •  
  • Prospek Industri Pangan Kreatif Berbahan Singkong

Pemilihan sumber pangan lokal sebagai cadangan pangan memberikan dampak positif seperti mata pencaharian petani dan tumbuhnya industri pangan lokal, seperti industri pangan lokal nonberas termasuk tepung singkong, serta mengurangi ketergantungan pangan impor.

Pemilihan singkong juga sangat tepat, karena manfaat dan kemungkinan penggunaan singkong cukup luas terutama dalam industri makanan. Banyaknya manfaat dan kegunaan ubi kayu memungkinkan budidaya dan pengembangan ubi kayu lebih banyak lagi di sentra-sentra produksi ubi kayu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline