Mohon tunggu...
aliyyah dinda
aliyyah dinda Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Manfaat dan Efek Samping Program Keluarga Berencana

11 September 2025   19:51 Diperbarui: 11 September 2025   19:50 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

ALIYYAH DINDA EKA HANJANI/191251078

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS AIRLANGGA

            Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia. Besarnya jumlah penduduk merupakan dampak dari pesatnya laju pertumbuhan penduduk. Pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali pada akhirnya akan menyebabkan peningkatan angka kemiskinan apabila tidak diiringi dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Maka dari itu, menjaga dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat merupakan tanggung jawab pemerintah setiap negara. Salah satu bentuk kebijakan yang diambil pemerintah Indonesia untuk menekan laju pertumbuhan penduduk yang menjadi salah satu faktor pendorong kemiskinan adalah dengan menerapkan program Keluarga Berencana (KB) pada masyarakat.

            KB atau Keluarga Berencana merupakan sebuah program penting dari pemerintah dalam upaya untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk, meningkatkan kesejahteraan keluarga, dan menciptakan manusia yang berkualitas. Program KB di Indonesia dimulai sejak tahun 1970-an sebagai respons terhadap perkembangan penduduk yang semakin cepat. Pada tahun 1967, pemerintah Indonesia mengeluarkan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 1967 yang menetapkan pelaksanaan program KB sebagai komponen dari pembangunan negara. Program keluarga berencana di Indonesia berkembang pesat dan tetap berjalan sampai saat ini meskipun dengan wacana yang berbeda sesuai dengan kebijakan pemegang kekuasaan. Penerapan KB dalam masyarakat diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan keluarga melalui pengaturan jumlah anak sehingga seluruh kebutuhan keluarga dapat terpenuhi secara optimal.

Jenis KB dibedakan menjadi empat, yaitu KB hormonal, KB non-hormonal, KB permanen, dan metode alami. KB hormonal bekerja mengatur hormon dalam tubuh sehingga dapat diandalkan para perempuan untuk mengatur kesuburannya. Penggunaan KB hormonal ini dalam bentuk pil, suntikan, dan implan. Sedangkan KB non-hormonal tidak memengaruhi hormon tubuh secara langsung. Contohnya seperti kondom dan IUD. Pada KB permanen dilakukan pada pasangan yang sudah yakin tidak ingin memiliki anak lagi dengan melakukan tubektomi pada wanita atau vasektomi pada pria. Selain itu, metode KB alami tidak menggunakan alat atau obat melainkan pengamatan terhadap siklus menstruasi. 

KB memungkinkan jarak kehamilan dan penundaan kehamilan pada wanita yang memiliki risiko masalah kesehatan dan kematian akibat melahirkan anak serta memungkinkan wanita untuk membatasi jumlah anggota keluarga mereka. KB memberikan peluang bagi perempuan untuk mengejar pendidikan lebih tinggi dan berpartisipasi aktif dalam kehidupan publik, termasuk mendapatkan pekerjaan yang berpenghasilan. Selain itu, memiliki keluarga yang lebih kecil memungkinkan orang tua untuk memberikan perhatian dan investasi lebih besar pada setiap anak sehingga anak dapat bersekolah lebih lama dan meraih masa depan yang lebih baik.

Meskipun program KB memberikan banyak manfaat bagi individu dan masyarakat, penggunaannya tidak terlepas dari kemungkinan munculnya efek samping, terutama penggunaan KB hormonal. Efek samping penggunaan KB tersebut dapat berupa penambahan berat badan, pendarahan di luar daur haid, mual, depresi, dan jadwal menstruasi tidak lancar. Umumnya efek samping ini akan berkurang dan hilang dengan sendirinya.

Program KB adalah langkah bijak yang harus terus didukung oleh semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat. Pengendalian jumlah penduduk bukan hanya soal angka, tetapi menyangkut kualitas hidup, kesehatan, dan masa depan generasi bangsa. Meski tidak terlepas dari efek samping, khususnya pada metode hormonal, manfaat jangka panjangnya jauh lebih besar jika digunakan dengan bijak dan berdasarkan informasi yang benar. Keberhasilan program KB akan sangat bergantung pada edukasi, keterbukaan akses, dan kesadaran masyarakat dalam merencanakan keluarga secara bertanggung jawab.

KATA KUNCI: Anak, Keluarga, Kesejahteraan, Pengendalian.

DAFTAR PUSTAKA 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun