Lihat ke Halaman Asli

zaldy chan

TERVERIFIKASI

ASN (Apapun Sing penting Nulis)

Membiarkan Anak Bermain Hujan, Kenapa Tidak?

Diperbarui: 29 Januari 2020   07:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Illustrated by pixabay.com

"Boleh Kakak main hujan, Yah?"

Itu pertanyaan dengan tatapan harap dari anakku. Lelaki kecil kelas 4 SD. Hari minggu siang kemarin hujan turun dengan deras. Aku tak lagi butuh berfikir. Satu anggukan kecil dariku, cukup untuk memantik tawa bahagia.

"Kakak Pakai baju aja, Yah! Malu kalau dibuka!"

"Hajaaar..."

Tak butuh waktu lama. Anakku sudah berlarian di lapangan. Menikmati shower alami yang disediakan Tuhan. Setidaknya ada tiga alasan, sehingga hari itu aku tak bisa melarang keinginan anakku.

Pertama, kuajak anakku melihat acara pelatihan dan lagi materi lapangan. Semua peserta termasuk aku, sudah kuyup dengan hujan. Malah berbonus tawa dan canda. Hingga pelatihan jadi seru.

Kedua, Aku jadi ingat masa kecilku dulu. Kalau dilarang main hujan. Ada kesal, amarah terpendam. Terkadang malah sembunyi-sembunyi mencari alasan, agar bisa bermain hujan. Nah! Aku gak mau, anakku ikuti cara salah itu, kan?

Ketiga. Akupun merasakan sendiri. Kenangan dan kebahagiaan saat menikmati tetesan hujan mengguyuri tubuh.

Illustrated by pixabay.com

Ragam Permainan Kala Hujan di Masa Kecilku

Bahagia!
Senang!
Seru!

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline