Lihat ke Halaman Asli

puisi

Diperbarui: 10 Maret 2025   19:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Sebuah Simfoni Cinta

Di antara senja yang merona lembut,

angin berbisik dalam lirih yang syahdu,

kupetik rinduku di batas waktu,

kusulam namamu di hela napasku.

Kau adalah matahari di fajar jiwaku,

hangatmu mengusir kabut kesunyian,

tatapanmu adalah samudra tak bertepi,

di mana aku karam tanpa ingin kembali.

Dunia mungkin fana, namun cintaku abadi,

tertulis di cakrawala, terukir di hati,

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline