Lihat ke Halaman Asli

Yulisa Rahma

Mahasiswa

Sensing Burnout: Mengenali Tanda dan Cara Mengatasinya

Diperbarui: 4 April 2025   21:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Picture from Pinterest

Burnout adalah kondisi di mana seseorang menjadi lelah secara fisik, mental, dan emosional karena terlalu banyak stres, terutama ketika seseorang bekerja atau memiliki banyak tanggung jawab. Namun, kebanyakan orang baru menyadari kelelahan (burnout) setelah efeknya sudah cukup parah. Oleh karena itu, penting untuk memahami sensing burnout, yaitu kemampuan untuk mengidentifikasi gejala kelelahan sebelum keadaan menjadi lebih buruk. 

Apa Itu Sensing Burnout? 

Sensing Burnout adalah Keterampilan untuk mengidentifikasi gejala kelelahan sejak awal. Dengan mengetahui gejala-gejala ini, seseorang dapat mengambil tindakan pencegahan untuk mencegah kelelahan yang lebih parah.  

Burnout bukan sekadar kelelahan biasa; itu adalah kondisi yang dapat mengganggu produktivitas, kesehatan mental, dan kesehatan fisik. Dari studi yang dipublikasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Burnout, yang dirangkum sebagai masalah pekerjaan, memiliki tiga dimensi utama:  

1. Kelelahan ekstrem, yaitu ketika seseorang merasa sangat lelah secara fisik dan mental.  

2. Sinisme atau ketidakpedulian terhadap pekerjaan: Anda mulai tidak tertarik atau tidak puas dengan pekerjaan Anda.  

3. Penurunan efektivitas: orang mungkin merasa tidak produktif dan tidak percaya diri dalam pekerjaan mereka.

Tanda-Tanda Awal Burnout 

Beberapa tanda yang harus diwaspadai untuk melakukan sensing burnout adalah:  

1. Mudah Lelah: Energi cepat terkuras meskipun belum melakukan banyak aktivitas.  

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline