Mohon tunggu...
ALI AKBAR HARAHAP
ALI AKBAR HARAHAP Mohon Tunggu... Kader HMI

Buat video youtube

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Orientalisme dan Oksidentalisme: Perebutan Kuasa Pengetahuan antara Timur dan Barat

16 Oktober 2025   10:46 Diperbarui: 16 Oktober 2025   10:46 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Orientalisme dan Oksidentalisme: Pertarungan Wacana antara Timur dan Barat

Oleh: Ali Akbar Harahap, S.Kom., M.Sos.

Pernahkah kita bertanya, mengapa dunia Barat sering memandang Timur sebagai "eksotis", "terbelakang", atau "penuh misteri"?

Dan mengapa sebagian bangsa Timur merasa perlu menilai balik Barat dengan pandangan yang kritis?

Inilah medan wacana panjang antara Orientalisme dan Oksidentalisme - dua cara pandang yang saling berhadapan dalam sejarah hubungan Timur dan Barat.

Orientalisme adalah cara Barat menilai Timur; Oksidentalisme adalah cara Timur memahami dan mengkritik Barat.

Keduanya bukan sekadar teori, melainkan cermin dari perebutan makna, pengetahuan, dan kekuasaan di panggung global.

1. Orientalisme: Kuasa Pengetahuan Barat atas Timur

Istilah Orientalisme menjadi terkenal setelah karya monumental Edward W. Said, Orientalism (1978), yang mengungkap bagaimana Barat membentuk citra Timur secara tidak objektif.

Menurut Said, orientalisme bukan sekadar studi akademik, melainkan alat kekuasaan untuk mengontrol dan mengonstruksi identitas Timur melalui pandangan Barat.

Barat menggambarkan Timur sebagai dunia yang "mistik", "tidak rasional", "terbelakang", dan "statis". Pandangan ini bukan hanya membentuk opini, tetapi juga menjadi legitimasi politik bagi kolonialisme dan imperialisme.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun