Lihat ke Halaman Asli

Yudha Priyono

Guru Sekolah Menengah Kejuruan

Deep Learning Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris

Diperbarui: 3 Maret 2025   21:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kurikulum baru, Deep Learning, akan diterapkan mulai tahun 2025 seiring dengan suksesi kepemimpinan di Kementrian Pendidikan. Deep learning akan diterapkan pada jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah, yang berada di bawah naungan Kementrian Dasar dan Menengah. Perubahan ataupun penyesuaian kurikulum lama dan baru membawa harapan insan pendidikan bangsa ini akan perbaikan atau penguatan dari kurikulum yang sebelumnya.

Deep learning sendiri terdiri dari tiga elemen; mindful (berkesadaran), meaningful (bermakna), dan joyful (menyenangkan). Tiga elemen tersebut harus ada dalam kegiatan belajar mengajar supaya Deep Learning diperoleh. Mindful diartikan bahwa siswa hadir secara keseluruhan (presence), jiwa dan raganya, dalam pembelajaran. Siswa fokus dan konsentrasi dalam mengikuti pembelajaran. Meaningful berarti bahwa materi dan kegiatan pembelajaran dapat diterapkan dalam legiatan sehari hari, berguna dalam kehidupan sehari hari siswa. Meaningful juga berarti kegiatan pembelajaran akan sangat berguna untuk masa depan siswa. Joyful berarti kegiatan pembelajaran menyenangkan, memotivasi untuk belajar.

Sebagai Guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah Kejuruan, tiga elemen tersebut memang selalu diterapkan dalam pembelajaran, untuk meningkatkan motivasi dan prestasi siswa. Tiga elemen tersebut tidak terpisahkan, satu kesatuan, saling mendukung satu sama lain. Jika tidak lengkap, maka pembelajaran dan hasilnya bisa menjadi tidak maksimal.

Kesadaran belajar atau hadir sepenuhnya dalam pembelajaran, membuat siswa fokus dalam mengikuti pelajaran, sehingga ilmu ilmu akan lebih terserap. Namun, perbedaan latar belakang keluarga dan lingkungan siswa akan membuat tingkat kesadaran siswa berbeda. Oleh karena itu peranan guru dalam mengkondisikan siswa sangat penting. Membuat kesepakatan kesepakan kelas yang didiskusikan dan disepakati bersama, dengan arahan dari guru, membuat siswa memiliki panduan dalam bersikap selama pembelajaran. Jika ada yang melanggar, maka siswa yang lain atau guru dapat mengingatkan akan kesepakatan yang telah disetujui bersama.

Selain kesepakatan kelas, guru juga memberikan panduan panduan penilaian, terutama aspek aspek sikap yang akan dinilai. Sementara itu juga dijelaskan aspek aspek sikap yang dapat mengurangi nilai siswa. Dengan begitu, siswa akan berusaha berada di jalur yang telah disepakati bersama, supaya nilainya maksimal. Aspek aspek sikap yang dinilai dapat berupa keaktifan, saling menghargai, fokus pada kegiatan, dan lainya.

Meaningful berarti bahwa pembelajaran yang sedang dilakukan kontekstual atau bermakna. Kontekstual berarti bahwa pembelajaran yang dilakukan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari hari. Dengan memahami bahwa kegiatan pembelajaran yang dilakukan penting bagi hidup mereka, siswa akan termotivasi untuk belajar. Peranan guru sebagai fasilitator sangat penting dalam memberikan pemahaman kepada siswa akan pentingnya kegiatan pembelajaran tersebut bagi hidup mereka.

Dalam pembelajaran Bahasa Inggris, meaningful selalu ditanamkan kepada siswa dari materi materi yang dipelajari. Dalam pembelajaran Teks Prosedur (Procedure Text) tentang cara membuat dan mengoperasikan sesuatu, siswa dipahamkan bahwa itu sangat berguna bagi karier mereka besok. Siswa dapat menjelaskan bagaimana sesuatu itu dibuat atau dioperasikan kepada orang lain. Siswa juga dapat menjelaskan teks manual dalam bahasa inggris kepada atasanya saat mereka sudah bekerja.

Dalam pembelajaran Teks Narasi (Narrative Text), siswa dipahamkan tentang nilai moral dari suatu cerita dalam Bahasa Inggris, yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari hari. Cerita cerita dari dalam negeri dan luar negeri dapat menjadi sumber materi. Bahan teks narasi yang sering dipelajari misalnya Cinderela, Putri Salju, Malin Kundang, Roro Jonggrang dan Bandung Bondowoso, cerita fabel, dan lainya. Dari cerita cerita tersebut, siswa belajar akan pentingya sikap menghargai, sopan santun, jujur, kerja keras dan lainya. Sikap sikap tesebut penting dalam kehidupan sehari hari.

Pembelajaran Teks Recount dalam Bahasa Inggris akan memahamkan kepada siswa pentingya cara menyampaiakan pengalaman di masa lalu. Ketrampilan ini sangat berguna saat mereka wawancara kerja, presentasi tentang pengalaman, dan berbincang bincang dengan kolega. Struktur yang siswa pelajari dari teks Teks Recount akan membuat runtut bahan yang mereka sampaikan.

Tata Bahasa Bahasa Inggris yang siswa pelajari akan membuat Bahasa Inggris mereka lebih tertata atau teratur. Itu yang akan membedakan siswa yang belajar Bahasa Inggris di sekolah atau institusi, dengan seseorang yang belajar secara otodidak, belajar di lapangan. Hal tersebut harus dipahamkan ke siswa supaya mereka paham bahwa tata bahasa itu penting. Bahasa inggris yang tertata bagus akan mendukung karier mereka saat di dunia kerja, maupun saat melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi.

Ungkapan ungkapan atau ekspresi dalam Bahasa Inggris akan membantu siswa dalam memilih kalimat yang sesuai dalam percakapan sehari hari. Situasi percakapan beragam, misalnya percakapan dengan sebaya, dengan yang lebih tua, dan dengan seseorang yang dihormati. Materi materi ungkapan tersebut antara lain introduction, asking and giving opinion, agreement disagreement dan lain lain.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline