Pada awal musim 2025-2026, Benfica menjadi sebuah tim yang berada dalam situasi unik. As Aguias bersiap menyambut era baru dalam pemilihan presiden klub. Bukan dalam suasana optimis, tapi situasi panik, karena kekalahan mengejutkan 2-3 atas Qarabaq (Azerbaijan) di laga pembuka fase penyisihan Liga Champions.
Untuk pemilihan presiden klub, sebenarnya nama Manuel Rui Costa masih cukup kuat. Meski baru menjabat sebagai presiden klub sejak 2021, legenda Timnas Portugal ini sudah lama terlibat di pos balik layar klub.
Sejak pensiun sebagai pemain di tahun 2008, eks pemain Fiorentina ini sudah mempunyai pengalaman sebagai Direktur Olahraga, administrator sampai wakil presiden di klub tempatnya mengawali dan menutup karier bermain.
Di bawah kepemimpinan sosok kelahiran tahun 1972 ini, Benfica juga pelan-pelan menjaga posisi klub sebagai kekuatan tradisional Liga Portugal, tampil di kompetisi antarklub Eropa, sambil terus mengembangkan reputasi sebagai klub jempolan dalam menemukan pemain potensial, dengan didukung akademi yang juga mampu menemukan pemain bintang, untuk dijual mahal ke tim top Eropa.
Hasilnya, muncul pemain seperti Darwin Nunez (Uruguay), Enzo Fernandez (Argentina) dan Alvaro Carreras (Spanyol). Selain mereka, ada juga pemain lulusan akademi klub seperti Ruben Dias (Manchester City) dan Joao Neves (PSG) yang mampu membuat klub untung besar saat dijual.
Secara kasat mata, sang petahana punya posisi kuat. Eks pemain AC Milan ini juga terlihat memperkuat daya tarik, dengan melakukan langkah populis dengan sedikit nuansa romantisme, yakni mendatangkan Jose Mourinho sebagai pelatih baru klub menggantikan Bruno Lage, segera setelah kekalahan Si Elang atas Qarabaq.
Dengan profil Mourinho yang mentereng, dan menjadi salah satu pelatih terbaik Portugal, Rui Costa sudah menjalankan satu langkah populis. Meski eks pelatih Fenerbahce belakangan punya rekam jejak tidak awet di satu klub, ikatan kontrak sampai tahun 2027 adalah satu langkah antisipasi.
Uniknya, langkah populis ini membawa serta nuansa romantisme, karena Mourinho mengawali karier sebagai pelatih kepala di Estadio Da Luz tahun 2000. Bisa dibilang, kedatangan kembali eks pelatih Chelsea ini adalah satu momen "cinta lama belum kelar", karena periode pertamanya dulu berakhir singkat, setelah ada perselisihan dengan presiden klub.
Di sisi lain, meski punya petahana yang terlihat sangat meyakinkan, "pilpres" di klub juara Liga Champions dua kali ini ternyata cukup semarak. Total, ada lima kandidat lain yang ikut meramaikan.
Dari kelimanya, ada dua kandidat yang punya ide ambisius soal sosok pemain dan pelatih, yakni Cristovao Carvalho dan Joao Noronha Lopes. Carvalho berencana mendatangkan Juergen Klopp (eks pelatih Liverpool, kini Direktur sepak bola grup Red Bull) sementara Noronha berencana mendatangkan Bernardo Silva (Manchester City) yang mengawali karier bermain di akademi Benfica.