Lihat ke Halaman Asli

Yoga PS

Laki-laki yang ingin mati di pagi hari :)

Bank Syariah dan Pemulihan Ekonomi pasca Erupsi Merapi

Diperbarui: 8 Maret 2016   19:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

12946615241795962947

Erupsi gunung Merapi sempat melumpuhkan perekonomian 5 kecamatan di kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kecamatan itu adalah Cangkringan, Pakem, Ngemplak, Turi, dan Tempel. ISEI Yogyakarta mencatat kerugian hingga 5 Trilyun. Erupsi ini juga mempengaruhi mitra perbankan syariah yang ada di Yogyakarta.

"Ada tiga mitra kami yang terkena dampak erupsi Merapi" ungkap Yuni dari BRI Syariah Yogyakarta. Untuk itu, pihaknya akan mengacu pada peraturan Bank Indonesia yang dikeluarkan untuk merespon bencana alam yang terjadi.

"Nanti akan dicatat lancar selama 3 tahun" ujar bankir wanita ini dalam sambungan telponnya dengan Kompasiana.

Dalam Keputusan Gubernur Bank Indonesia nomor 12/80/Kep.GBI/2010 disebutkan beberapa kecamatan di kabupaten Magelang, Boyolali, Klaten, dan Sleman ditetapkan sebagai daerah yang memerlukan perlakuan khusus terhadap kredit bank.

Perlakuan khusus ini mengacu pada Peraturan Bank Indonesia (PBI) nomor 8/15/PBI/2006 tentang perlakukan khusus terhadap kredit bank bagi daerah-daerah tertentu yang terkena bencana alam di Indonesia. Dengan keputusan gubernur Bank Indonesia ini, semua kredit yang terdampak bencana akan dicatat sebagai kredit lancar.

"Untuk setiap kredit yang dikucurkan, bank wajib mencadangkan dana yang disebut PPA (Pembentukan Penyisihan Aktiva). Nilai PPA ini tergantung kualitas kredit itu sendiri. Ada lima (5) tingkatan kredit, dari lancar sampai macet. Dengan keputusan gubernur BI ini, semua kredit yang terdampak erupsi Merapi akan tercatat sebagai kredit lancar, sehingga bank tidak diwajibkan mencadangkan PPA yang tinggi" demikian penjelasan dari Usep Sukarna, kepala Kelompok Kajian Ekonomi Bank Indonesia DIY yang ditemui Kompasiana dikantornya.

Diharapkan, tanpa adanya PPA yang tinggi, bank dapat melakukan restrukturisasi kredit terhadap nasabahnya yang terdampak bencana erupsi Merapi.

"Untuk ketentuan teknisnya, diserahkan pada bank masing-masing" ungkap pria yang berbicara dengan logat Sunda yang kental.

Tetap Membantu

Tidak semua bank syariah mencatat kerusakan akibat erupsi Merapi. Bank Niaga Syariah yang ditemui Kompasiana mengaku tidak ada kerusakan berarti. "Alhamdulilah tidak ada mitra kami yang terkena erupsi Merapi". Ungkap Dila, marketing Bank Niaga Syariah.

Hal senada diungkapkan Eka Haryadi, account manager Bank Muamalat Indonesia (BMI) cabang Yogyakarta. "Meskipun terdampak, tak ada korban, dan pembiayaan kami Alhamdulilah lancar". Bahkan non performing financing (rasio kredit macet) BMI tercatat nol (0) persen.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline