Gunzou Chihaya merupakan tokoh utama dari serial anime Arpeggio of Blue Steel, atau judul dalam bahasa Jepangnya Aoki Hagane no Arpeggio.
Walau usianya masih remaja, laki-laki ini memiliki kemampuan luar biasa yang membuatnya terpilih sebagai kapten dari kapal selam I-401. Bersama teman-temannya, ia berperang melawan armada kapal musuh yang disebut Fleet of Fog (Armada Kabut).
Karakter Gunzou sangat jarang dibahas oleh para pecinta anime, namun sebenarnya karakter ini memiliki kepribadian dan latar belakang yang bisa dibilang rumit.
Berikut tujuh fakta menarik tentang Gunzou Chihaya, sang kapten kapal I-401.
1.Memiliki Masa Lalu yang Tragis
Gunzou Chihaya merupakan putra tunggal dari Shouzou Chihaya, prajurit Angkatan Laut Jepang dan juga seorang komandan kapal.
Shouzou mengenalkan Gunzou dengan dunia angkatan laut dan segala hal yang berhubungan dengan pelayaran.
Gunzou yang dekat dengan sang ayah sejak kecil berkeinginan mengikuti jejak ayahnya.
Sayangnya, impian itu hancur saat perang melawan Armada Kabut dimulai. Perang itu membuat Gunzou harus kehilangan kedua orangtuanya.
Shouzou dibunuh oleh rekan-rekannya sendiri saat sedang berdiskusi untuk mengakhiri perang dengan pemimpin Armada Kabut, Yamato dan Musashi. Tak hanya dibunuh, Shouzou juga difitnah sebagai pengkhianat yang memihak Armada Kabut.
Ibu kandung Gunzou, Saori Chihaya, juga mengakhiri nyawanya sendiri di dalam bak mandi di kamar mandi rumahnya. Diduga ibunya tidak sanggup menanggung malu atas fitnah yang dituduhkan kepada suaminya, juga keluarganya.
2. Sempat Menjadi Korban Bullying di Sekolah
Gunzou menjadi murid teladan saat menempuh pendidikan di Japanese Maritime Institute of Technology di Yokosuka, Jepang.
Meski begitu, ia harus menghadapi hari-hari yang berat di sekolah karena perundungan atau bullying secara sosial dari beberapa murid lain.
Beberapa murid itu merasa iri karena melihat Gunzou mendapat perlakuan khusus. Mereka juga sering mempergunjingkan perihal keluarganya dan melabeli Gunzou sebagai "anak pengkhianat".
3. 'Mengikat Kontrak' dengan Armada Kabut
Saat melakukan kunjungan inspeksi ke galangan kapal rahasia di Yokosuka, tanpa sengaja Gunzou mengaktifkan salah satu kapal selam Armada Kabut yang berhasil tertangkap oleh pemerintah Jepang, kapal I-401. Siapa sangka, ketidaksengajaan tersebut justru menjadi awal dari petualangan Gunzou dan kawan-kawannya.
Gunzou bertemu dengan Iona, seorang gadis yang merupakan Mental Model (semacam AI yang wujudnya menyerupai manusia) dari kapal I-401.
Iona mengungkap pada Gunzou, bahwa ia diberi perintah untuk menemui putra Shouzou Chihaya dan mematuhi segala perintahnya.
Gunzou akhirnya memutuskan 'mengikat kontrak' dengan Iona, menjadikannya kapten dari kapal I-401, dengan tujuan menyelamatkan dan mengubah dunia.
4. Penjudi yang Berani Menantang Maut
Gunzou mewarisi kecerdasan sang ayah dalam membuat taktik dan strategi perang. Ia sering membuat strategi melawan Armada Kabut.
Namun, tak jarang strategi dan rencana Gunzou memiliki kemungkinan selamat yang kecil, bahkan nyaris nol.
Pasalnya, Armada Kabut memiliki teknologi dan persenjataan yang puluhan kali lipat lebih canggih daripada buatan manusia, yang bisa mengancam nyawa jika tidak dihadapi dengan hati-hati.
Karena kebiasaannya yang suka mempertaruhkan nyawa dan menantang maut ini, rekan-rekan krunya menjuluki Gunzou sebagai 'kapten penjudi'.
5. Hampir Kehilangan Nyawa saat Melawan Armada Kabut
Saat diberi misi oleh Jepang untuk mengantar rancangan senjata ke Amerika Serikat, Gunzou dan Iona diserang oleh dua kapal selam Armada Kabut, I-402 dan I-400 saat melintasi Samudra Pasifik.
Serangan dari kedua kapal tersebut berhasil melumpuhkan sistem perbaikan otomatis pada kapal I-401, membuat I-401 tenggelam.
Serangan itu juga mengakibatkan Gunzou mengalami cedera pada tangan kanannya. Nyawanya juga hampir melayang karena hipotermia saat kapalnya semakin tenggelam ke dalam laut.
Untungnya, Takao datang tepat waktu menyelamatkan mereka.
6. Para Mental Model Armada Kabut Tunduk Kepadanya
Kemampuan taktis yang dimiliki Gunzou dan kawan-kawan tentu membuat Armada Kabut ketar-ketir, namun pada akhirnya Gunzou berhasil mengalahkan beberapa kapal seperti Hyuga, Takao, Haruna, Kirishima, hingga kapal kelas berat seperti Kongou.
Setelah dikalahkan, para Mental Model dari kapal-kapal tersebut menjadi tunduk pada Gunzou dan menuruti apa pun yang diperintahkan laki-laki itu.
Yang menggelikan, Takao sempat tertarik secara emosional pada Gunzou. Meski pada akhirnya 'perasaan'nya tak tersampaikan, ia tetap setia dan membantu Gunzou setiap kali diperlukan.
7. Karakter Utama Sekaligus Anti-Hero
Karakter Gunzou Chihaya, selain menjadi karakter utama dalam serial Arpeggio of Blue Steel, dia juga bisa dikategorikan sebagai karakter anti-hero, karakter yang memiliki nilai moral yang berlawanan dari nilai seorang pahlawan pada umumnya.
Meski Gunzou memiliki tujuan baik untuk mengubah keadaan dunia, namun ia memakai cara kontroversial : bekerja sama dengan Iona, yang sejatinya merupakan Armada Kabut dan musuh umat manusia.
Meski Gunzou dan teman-temannya menjadi buronan pemerintah Jepang, namun ia tak peduli.
Menurut Gunzou, ia melakukan semua yang perlu ia lakukan karena ketidakadilan yang ia terima sejak kecil dan pemerintah tak mampu berbuat apa-apa untuk mengubah keadaan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI