Optimalisasi Penggunaan Smartphone/Android Pada Mata Pelajaran Analisis Proksimat Sebagai Diferensiasi Produk Dalam Pembelajaran Berdiferensiasi
Disusun Oleh: Wefrina Maulini, S.Si (Guru SMKN 3 Medan), 16 April 2023
A. Latar Belakang
Filosofi pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara (KHD) bahwa pendidikan berpihak pada murid. Guru dalam menjalankan perannya sebagai penuntun harus ikhlas, sabar dalam menciptakan kemerdekaan belajar dan pembentukan karakter baik murid. Dalam mewujudkan kemerdekaan belajar bagi murid diperlukan kesungguhan dalam melakukannya. Setiap murid memiliki karakter dan keunikan yang berbeda-beda. Dengan keunikan masing-masing tersebut, seorang guru juga harus memperharikan kebutuhan belajar muridnya.
Pada kenyataannya dalam proses pembelajaran pada mata pelajaran Analisis Proksimat di SMK Negeri 3 Medan, penulis melihat proses pembelajarannya masih menggunakan sistem pembelajaran yang bersifat teacher centered, yaitu sistem yang pembelajarannya yang masih berpusat kepada guru, dalam hal ini guru merupakan satu-satunya sumber belajar bagi murid, dan dalam pelaksanaannya juga guru cenderung menggunakan metode ceramah dalam mengajar. Hal ini membuat murid tidak termovitasi seperti merasa mengantuk dan malas untuk mendengarkan, murid merasa jenuh mengikuti proses pembelajaran. Guru kurang menggunakan media pembelajaran yang bervariasi dan dapat menarik perhatian murid, sehingga dalam mengikuti pembelajaran murid merasa malas dan kurang memperhatikan. Pada akhirnya ketika diberikan tugas, murid tidak memahami sehingga memperoleh nilai yang rendah atas pekerjaan tugasnya. Terlebih lagi pemanfaat teknologi yang masih minim. Padahal penggunaan gawai dalam kehidupan masa kini sudah lumrah dilakukan. Penerapan TPACK (Technological Pedagogic Content Knowledge) dalam pembelajaran masih kurang.
Menurut Ki Hajar Dewantara dasar pendidikan anak berhubungan dengan kodrat alam dan kodrat zaman. Kodrat alam merupakan kondisi anak yang dibawa sejak lahir dipengaruhi oleh sosial budaya dan lingkungan tempat tinggal anak. Sedangkan kodrat zaman adalah perubahan yang selalu terjadi sesuai dengan perkembangan zaman. Setiap anak berhak mendapatkan pendidikan sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zamannya sendiri. Dari filosofi ini dapat disimpulkan bahwa guru sebagai penuntun muridnya harus mempersiapkan anak didiknya dengan perkembangan zaman. Apalagi di era revolusi industri 4.0 yang sangat membutuhkan penguasaan teknologi.
B. Apa Yang Dimaksud Dengan Pembelajaran Berdiferensiasi ?
Pembelajaran Berdiferensiasi adalah usaha guru untuk menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar individu murid. Tomlinson (2001) dalam bukunya yang berjudul How to Differentiate Instruction in Mixed Ability Classroom menyampaikan bahwa kita dapat mengkategorikan kebutuhan belajar murid, paling tidak berdasarkan 3 aspek.
Ketiga aspek tersebut adalah:
1. Kesiapan belajar (readiness) murid
2. Minat murid