Lihat ke Halaman Asli

Kuda Renggong kesenian khas kabupaten sumedang

Diperbarui: 18 September 2025   19:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 https://share.google/images/x34OhLaBdvRFuR5SW Malam (Sumber: Freepik/Kredit Foto))

          Kuda renggong merupakan kesenian khas daerah yang berasal dari kabupaten Sumedang provinsi Jawa Barat dan lebih tepatnya di desa Cikurubuk kecamatan Buah Dua. Kata rengong sendiri itu berarti kamonesan atau keterampilan yang merupakan metatesis dari ronggeng. Ciri khas dari kuda renggong ini bisa dilihat dari cara berjalan kuda nya itu sendiri mengikuti irama musik yang dimainkan oleh pengiring, adapun alat musik yang dipakai beragam macam seperti kendang, gong, dan bahkan sekarang ada yang memakai gitar karena perkembangan musik yang semakin modern. 

          Fungsi dan tujuan dari terciptanya kesenian ini adalah untuk menjadi hiburan anak-anak yang telah di khitan atau sunat, menerima tamu kehormatan di berbagai acara, pengisi acara di festival atau helaran daerah. Penampilan kuda renggong sendiri itu biasanya grup yang terdiri dari 3 sampai 4 kuda dalam satu rombongan bahkan bisa lebih tergantung jumlah anak serta pihak yang mengadakan acaranya. Seiring waktu berjalan kesenian ini pun berkembang cukup pesat, yang dimana kesenian ini tersebar ke hampir seluruh wilayah di sumedang bahkan sampai ke luar sumedang. 

          Musik pengiring serta instrumen yang dipakai untuk kesenian ini pun mengalami perkembangan yang cukup pesat dari waktu ke waktu dan mengikuti perkembangan musik modern sehingga menjadikan semakin banyak kreasi yang dihasilkan. Adapun alat musik yang dipakai itu sendiri diantaranya gong, terompet, genjring kemprang, bedug, kendang, ketuk, kecrek, serta ditambah pengeras suara seperti speaker toa, mike sederhana dan ampli sederhana. Sedangkan untuk acara festival itu sendiri biasanya menggunakan alat musik yang cukup modern seperti penambahan gitar dan

           Kostum yang dipakai adalah kostum kuda utama dan kostum kuda pendamping. Kostum Gatotkaca yang dipakai pengantin sunat (jika acara khitanan), dan kostum untuk pengiring musik dalam helaran kuda renggong. Jika pertunjukan dilakukan pada acara khitanan, maka kostum kuda utama harus seragam dengan warna dan motif pakaian pengantin sunat. Kuda utama yang ditunggangi pengantin sunat menggunakan mahkota dan umbul-umbul dengan warna mencolok dalam rangka membedakan kuda sebagai penampil utama dan kuda yang menjadi pendamping pada saat arak-arakan kuda renggong. Kostum kuda pendamping disarankan tidak mengikuti kostum pengantin yang menungganginya, hanya saja warna yang digunakan disesuaikan dengan warna yang telah disepakati dengan keluarga yang melaksanakan hajatan. Kostum kuda renggong disediakan sendiri oleh kelompok pengiring musik.

          

Makna simbolis dalam pertunjukkan kuda renggong.

  • Makna spiritual, semangat dalam melaksanakan rangkaian upacara inisiasi (pendewasaan) untuk seorang pegantin laki-laki yang disunat akan terus dikenang. Kekuatan kuda renggong yang ditampilkan akan selalu diingat dalam sanubarinya juga pemilihan kostum tokoh Gatotkaca sebagai figur pahlawan diharapkan menjadi karakter yang mengakar di hatinya.
  • Makna interaksi antara mahluk Tuhan, kesadaan dan kesediaan para pelatih atau pemilik kuda renggong dalam memperlakukan kudanya, tidak hanya seperti binatang peliharaan saja, tetapi cenderung memanjakan baik itu dari segi pemilihan makanan, perawatan, pakaian dan lain-lain.
  • Makna teatrikal, kuda renggong sering melakukan gerakan berdiri lalu di bawahnya ada juru latih yang bermain pencak silat. Tampak sangat teatrikal karena posisi kuda tampak lebih berwibawa dan memesona. Atraksi adalah sajian yang langka, karena tidak semua kuda renggong bisa melakukannya.
  • Makna universal, kuda telah menjadi bagian dalam hidup manusia di berbagao bangsa di dunia. Bahkan kuda dianggap sebagai simbol-simbol kepahlawanan, kewibawaan, kekuatan, kejantanan, dan lain-lain.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline