Lihat ke Halaman Asli

Veronika Gultom

TERVERIFIKASI

https://vrgultom.wordpress.com

Menunggu Edukasi Untuk Panen Air Hujan

Diperbarui: 14 Agustus 2025   22:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi: panen air hujan (sumber: lcdi-indonesia.id)

Panen air hujan...sejujurnya saya baru menyimak sekarang-sekarang ini tentang hal itu. Namun pada prakteknya, kami sudah melakukannya dikala air PDAM tidak mengalir berhari-hari. Terpaksa!

Minimal, air itu dapat diendapkan dulu agar kotorannya tidak terbawa ketika airnya diambil. Lumayan, bisa dipakai untuk keperluan di toilet dan bersih-bersih. Jika terpaksa, kadang dipakai mandi juga.

Kondisi tidak ada air, sudah pernah saya alami juga ketika masih sekolah di SMP dulu. Waktu itu, kalau tidak salah musim kemarau panjang, sehingga air PDAM lebih sering tidak mengalir. Jadi kami meminta air dari tetangga yang memiliki sumur air tanah (sumur jaman dulu), atau pompa air tanah yang airnya masih ada. Kami mengambil air dengan ember. Setiap anak kebagian tugas mengangkut air. Untung rumah tetangga tidak terlalu jauh. Tapi lumayanlah, angkut air beberapa kali bolak balik. Pake nimba pula atau pompa. Kalau sekarang, istilah di gym adalah latihan beban.

Kadang kami menumpang mandi di rumah tetangga tersebut. Padahal kami tinggal di kota, bukan di desa pegunungan yang konon katanya susah air.

Untungnya, jaman sekarang sudah ada air mineral gallon untuk minum. Harganya pun tidak terlalu mahal.

Tetapi, untuk keperluan lainnya, rasanya terlalu mahal jika harus menggunakan air gallon ketika air tidak mengalir. Pernah sih, terpaksa membeli air gallon isi ulang yang lebih murah untuk mandi, karena beberapa hari air tidak mengalir dan air hujan pun tidak ada.

Jika sekarang Indonesia dikatakan mengalami krisis air bersih, maka ada baiknya pemerintah mulai mengedukasi warganya untuk melakukan penampungan air hujan, untuk dipanen. Air hujan itu nantinya dapat dipakai untuk keperluan-keperluan rumah tangga seperti untuk menyiram toilet, membersihkan kamar mandi, menyiram tanaman, dll.

Warga perlu diedukasi bagaimana pengolahannya agar air hujan itu layak pakai untuk mandi, mencuci piring, atau mungkin untuk air minum.

Saya sendiri, terpikir untuk menampung air hujan, membuat instalasinya agar air hujan itu dapat dialirkan melalui pipa, untuk disalurkan ke dalam rumah, dan kemudian disambungkan dengan filter air, untuk membuat air itu menjadi layak pakai dan layak minum tanpa dimasak.

Kebetulan di rumah kami ada filter air tiga tabung, yang menurut fungsinya, untuk menyaring air hingga air itu layak minum tanpa dimasak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline