Lihat ke Halaman Asli

Ujang Ti Bandung

TERVERIFIKASI

Kompasioner sejak 2012

Apakah Jiwa Itu Tidak Ada? Kritik Atas Ryu Hasan

Diperbarui: 2 Januari 2023   15:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Images: KajianPustaka.com

Beberapa statement Ryu hasan ;

1."Psikoanalisa sudah usang",artinya; apakah menurutnya ilmu psikologi sudah dianggap tak relevan lagi dlm menjelaskan fenomena psikologis-kejiwaan atau malah dianggap sudah tak berlaku (?) Atau mungkin dianggapnya fenomena kejiwaan sudah bisa dijelaskan se utuhnya dengan neurosains atau ilmu tentang system syaraf manusia (?)

Nah,fenomena seperti ini sebenarnya sama-paralel dengan apa yg terjadi dalam ranah sains ketika sains tiba di ranah kuantum,ada yang menyatakan "mekanika kuantum meruntuhkan mekanika Newton". Penjelasan fisika klasik dianggap sudah tak relevan lagi dalam menjelaskan realitas

Idem, dalam dunia filsafat fenomena seperti ini pun terjadi yaitu ketika konsep konsep metafisika para filsuf klasik yang sudah dipandang baku sekalipun berupaya diruntuhkan oleh para filsuf era kontempoter yang dipelopori gerakan dekonstruksi nya Jacques Derrida

Dalam dunia agama fenomena serupa terjadi ketika lahir beragam gerakan pembaruan,misal yg menamakan gerakan liberalist,moderat,islam nusantara dll.ini terlepas dari soal benar salahnya,karena tidak semua benar atau salah

PENJELASAN SAYA TENTANG "HAKIKAT"

Itulah,saling hantam menghantam,runtuh meruntuhkan,gonta ganti kacamata-cara pandang dalam melihat,memahami serta menilai segala suatu sudah merupakan hal yg lumrah di dunia manusia.

Pertanyaannya ; sejauh mana relevansinya,kebenarannya ? Nah itulah yg mesti kita kritisi,permasalahkan,lalu analisis secara seksama.Jangan sampai mudah terombang ambing oleh suatu pandangan baru yang adalah bersifat manusiawi-berdasar cara pandang manusia tapi lupa kepada hakikat yang sunggguhnya

APA ITU HAKIKAT ?

Inilah hal terpenting dan teramat sangat penting yang mesti diketahui dan difahami serta dipedomani tentunya agar kita tidak terombang ambing oleh beragam pandangan yg berbeda beda dan saling meruntuhkan baik yg terjadi di dunia sains,ilmu jiwa,filsafat maupun agama

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline