Bali, sebagai pulau yang terkenal dengan keragaman budayanya, menyimpan berbagai tempat ibadah yang mencerminkan harmoni dan toleransi. Salah satu tempat istimewa yang menjadi pusat spiritualitas etnis Tionghoa di Bali adalah Griya Kongco Dwipayana, juga dikenal sebagai Vihara Ling Si Miao.Â
Berdiri megah di Jalan Tanah Kilap, Pemogan, Denpasar, vihara ini tidak hanya melayani umat Buddha dan Tao, tetapi juga menjadi simbol keberagaman dan harmonisasi budaya yang kuat.
Sejarah Berdirinya Griya Kongco Dwipayana
Griya Kongco Dwipayana didirikan oleh komunitas Tionghoa di Bali pada tahun 1999. Ida Bagus Adnyana, atau sering dipanggil "Atu" adalah salah satu tokoh penting di balik pendiriannya. Inspirasi mendirikan vihara ini datang setelah ditemukannya prasasti batu kuno dari Dinasti Qing, menambah nilai sejarah dan spiritualitas tempat ini.
Nama Terinspirasi dari Alam
Menariknya, nama "Ling Si Miao" diberikan oleh Betty Sim Kuang yang berwujud alam sebagai wahyu dari alam yang diterima oleh Atu. Kejadian ini menambah lapisan keajaiban dan spiritualitas terhadap tempat ini.
Kegiatan Ibadah dan Spiritualitas
Pemujaan Dewa-Dewi
Griya Kongco Dwipayana menjadi rumah bagi pemujaan banyak dewa dan dewi penting dalam tradisi Tionghoa:
- Dewa Ong Tay Jen: Salah satu dewa utama yang diabadikan dalam prasasti batu.
- Kongco Kwan Sing Tee Koen: Dewa perlindungan dan kebajikan.
- Mazu: Dewi laut, pelindung para pelaut dan nelayan.