[caption id="attachment_284444" align="aligncenter" width="300" caption="images:slight-hope.blogspot.com"][/caption]
……..
Apa definisi pengertian ‘terbatas’ menurut kacamata sudut pandang manusia (?) … tentu saja segala suatu yang memiliki batas dimana manusia bisa mengukur dan atau bisa membayangkan tepi batas terakhirnya nya.misal yang berwujud materi : kursi-rumah-planet bumi bahkan alam semesta dalam pandangan manusia adalah wujud wujud yang terbatas,sebuah kursi - rumah - gunung itu semua adalah wujud wujud yang terbatas dalam arti bisa ditangkap dan diukur hingga ke tepi batas akhirnya,alam semesta walau tak bisa diukur luasnya oleh keserba terbatasan manusia tetapi masih bisa dibayangkan sebagai suatu yang terbatas karena alam semesta adalah wujud materi dan manusia tahu bahwa materi apapun bentuknya adalah pasti wujud yang terbatas sehingga seluas apapun alam semesta tentu ia terbatas atau memiliki batas akhir.
Yang non materi : fikiran manusia, bisa dibayangkan sebagai suatu yang terbatas karena manusia bisa membayangkan sendiri batas kemampuan dan kapasitasnya
Nah sekarang menyangkut Tuhan, apakah Tuhan itu materi sehingga manusia bisa menemukan tepi batas terakhir Tuhan atau apakah manusia bisa membayangkan bahwa Ia memiliki tepi batas akhir (?)
Bila Tuhan itu non materi : apakah manusia bisa membayangkan batas dari fikiran Tuhan,apakah manusia bisa membayangkan batas dari ilmu pengetahuan Tuhan,apakah manusia bisa membayangkan batas kekuatan - kemampuan atau kemaha kuasaanNya (?)
Alam semesta adalah wujud materi dan karena itu PASTI memiliki tepi batas yang terakhir,nah diluar yang terbatas (materi semesta) itu PASTI adalah ketakterbatasan,sehingga pertanyaannya : siapa yang bisa memastikan bahwa Tuhan misal hanya sebatas alam semesta dan diluar alam semesta atau di wilayah keserba tak terbatasan Tuhan tak berada (?) …
Dan karena maha tak terbatas maka Tuhan itu harus satu,sebab bila ‘tuhan’ banyak maka otomatis masing masing tuhan menjadi terbatas …
Adakah manusia yang telah bisa menemukan batas batas Tuhan dari berbagai sisi nya sehingga boleh berfikir bahwa Ia terbatas atau berfikir : tuhan banyak (?)
………
Nah sekarang menyangkut manusia : manusia adalah makhluk yang terbatas,sehingga bagaimana ia bisa menangkap dan memahami Tuhan yang maha tak terbatas (?) ..
Sebagaimana anak anak SD yang harus diberi batasan yang sesuai dengan kapasitas kemampuannya menangkap pelajaran sehingga tidak semua ilmu yang ada dalam kepala sang guru SD bisa begitu saja ia curahkan secara keseluruhannya kepada para muridnya
Begitulah untuk memahami yang maha tak terbatas manusia yang terbatas harus diberi batasan berupa definisi yang kiranya bisa ia tangkap dan fahami dengan pengertiannya
Maka Tuhan memberi manusia batasan definisi agar diriNya bisa difahami oleh yang terbatas seperti manusia yaitu dengan memberi manusia definisi tentang diriNya sebagaimana yang dideskripsikan dalam kitab suci : maha esa-maha tahu-maha baik-maha kuasa-maha adil-maha bijak dst.dst.
Tuhan memberi manusia definisi ‘maha esa’ karena Tuhan mengetahui bahwa manusia bisa memahami apa itu ‘esa’ dan apa itu ‘banyak’,memberi definisi ‘maha baik’ karena mengetahui bahwa manusia bisa memahami apa itu ‘baik’ dan apa itu ‘buruk’,memberi definisi ‘maha adil’ karena Tuhan mengetahui bahwa manusia bisa memahami bagaimana itu ‘adil’ dan bagaimana itu ‘tak adil’ dst.
Dengan kata lain Tuhan tidak akan memberi manusia definisi tentang diriNya yang kiranya tak akan bisa ditangkap dan difahami oleh pengertian manusia
Sehingga dengan batasan definisi yang dibuat Tuhan untuk manusia itu tak perlu ada yang berfikir bahwa tuhan itu banyak (memiliki saingan tuhan tuhan lain),tak perlu berfikir bahwa ada sesuatu yang tak diketahuiNya,tak perlu berfikir bahwa ia cenderung kepada hal hal yang buruk,tak perlu berfikir bahwa Ia tak maha kuasa,tak perlu berfikir bahwa Ia akan berbuat tak adil dst.dst.
Bayangkan bila Tuhan tidak membuat batasan definisi tentang diriNya maka manusia akan membuat persepsi sendiri sendiri tentang Tuhan diantaranya mungkin ada yang akan membuat persepsi bahwa Tuhan itu ‘terbatas’-‘semena mena’ - tidak maha kuasa’,dlsb.dlsb.
……….
Karena keserba terbatasannya manusia mengenal ADA dan TIADA … ADA dalam pandangan manusia artinya segala suatu yang sebatas bisa ditangkap dan difahami oleh semua perangkat lahir batin yang ada pada manusia : indera-akal dan hatinya,dan yang TIADA dalam pandangan manusia adalah segala suatu yang diluar yang bisa ditangkap dan difahami oleh perangkat lahir-batinnya
Tetapi apa yang ADA dan TIADA dalam pandangan Tuhan ..(?) .. karena keserba terbatasannya manusia tak akan pernah bisa mengukurnya secara pasti dan terukur
Atau : apakah yang maha tak terbatas mengenal ADA dan TIADA (?) .... atau, apa perbedaan ada dan tiada dalam pandangan manusia dengan ada dan tiada dalam pandangan Tuhan (?)
………
Mudah mudahan bermanfaat bagi para pencari Tuhan (yang sebenarnya) …mohon perbaikan dan penyempurnaan konsep bagi siapapun yang lebih banyak mengetahui tentang masalah ini demi untuk kebaikan kita semua ….
……..
Dan yang mesti diingat ... bila tuhan terbatas maka suatu saat ilmu pengetahuan tentang Tuhan akan berakhir,sebab itu karena Ia maha tak terbatas maka Ia akan senantiasa menjadi mysteri yang tak akan pernah berakhir...
.....
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI