Di era digital yang serba cepat ini, Fear of Missing Out atau FOMO bukan lagi sekadar istilah asing, melainkan fenomena sosial yang mengakar kuat, terutama di kalangan generasi muda. Dorongan untuk selalu up-to-date dengan tren terbaru, pengalaman yang sedang viral, atau barang-barang kekinian, seringkali membuat kita merasa tertekan untuk segera memilikinya. Di sinilah PayLater hadir sebagai solusi yang, jujur saja, seringkali terlalu mudah untuk "digas".
Kita semua tahu, PayLater adalah layanan pembayaran yang memungkinkan kita membeli barang atau jasa sekarang dan membayarnya nanti, baik secara penuh di akhir bulan atau dengan cicilan. Kemudahan yang ditawarkannya memang menggiurkan. Proses pendaftaran yang sederhana, persetujuan yang cepat, dan integrasi dengan berbagai platform e-commerce favorit membuat PayLater menjadi "jalan pintas" yang efektif untuk memenuhi keinginan instan. Terlebih, bagi generasi yang tumbuh besar dengan kecepatan internet, kemudahan ini terasa begitu alami dan adaptif dengan gaya hidup serba cepat.
Ketika FOMO Bertemu Kemudahan PayLater
Coba kita renungkan sejenak. Berapa kali kita tergoda membeli tiket konser idola yang baru diumumkan, sepatu edisi terbatas yang sedang hype, atau gadget terbaru yang diklaim wajib punya, padahal tabungan belum mencukupi? Di sinilah FOMO bekerja. Kita melihat teman-teman, influencer, atau bahkan orang asing di media sosial menikmati hal-hal tersebut, dan muncullah perasaan tidak ingin ketinggalan. Keinginan itu semakin kuat, dan kemudian, PayLater pun muncul sebagai opsi yang seolah-olah "menyelamatkan".
"Ah, pakai PayLater saja dulu, nanti gajian kan bisa langsung dilunasi," begitu mungkin kilah kita dalam hati. Kalimat ini seringkali menjadi mantra sakti yang membenarkan keputusan untuk "menggas" PayLater. Tanpa disadari, kemudahan ini membuat batas antara kebutuhan dan keinginan menjadi sangat tipis. Kita cenderung mengabaikan prinsip perencanaan keuangan dan lebih mengedepankan kepuasan sesaat.
Antara Solusi dan Potensi Jebakan
Tidak bisa dimungkiri, PayLater memang menawarkan fleksibilitas finansial. Dalam situasi darurat atau untuk kebutuhan mendesak yang tidak terduga, PayLater bisa menjadi penolong. Namun, ketika penggunaannya didasari oleh dorongan FOMO semata, di sinilah potensi jebakan mulai terlihat.
Risiko terbesar adalah terjerat dalam lingkaran utang. Satu atau dua cicilan mungkin terasa ringan, tetapi jika dilakukan secara terus-menerus tanpa kontrol, tagihan PayLater bisa menumpuk. Bunga dan denda keterlambatan yang lumayan tinggi dapat semakin memberatkan beban finansial. Lebih jauh lagi, rekam jejak pembayaran yang buruk dapat memengaruhi skor kredit di Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) OJK, yang berpotensi menyulitkan kita dalam mengakses pinjaman lain di masa depan, seperti KPR atau kredit kendaraan.
Fenomena FOMO yang berujung pada penggunaan PayLater secara impulsif juga mengikis disiplin dalam pengelolaan keuangan pribadi. Kita menjadi terbiasa dengan "kemudahan" membeli tanpa memikirkan konsekuensi jangka panjang, melupakan pentingnya menabung dan berinvestasi untuk masa depan. istock.com
Mengendalikan Diri di Tengah Gempuran FOMO dan PayLater
Lantas, bagaimana caranya agar kita tidak terjerat dalam lingkaran ini? Kuncinya adalah literasi keuangan dan disiplin diri.
- Evaluasi Prioritas: Sebelum mengklik "beli sekarang, bayar nanti," tanyakan pada diri sendiri: "Apakah ini benar-benar kebutuhan, atau hanya keinginan yang didorong oleh FOMO?" Pertimbangkan apakah barang atau pengalaman tersebut sepadan dengan beban cicilan yang harus ditanggung.
- Buat Anggaran Personal: Disiplin dalam membuat dan mematuhi anggaran bulanan adalah langkah fundamental. Dengan begitu, kita bisa melihat dengan jelas berapa penghasilan dan pengeluaran, serta menentukan batas maksimal untuk pengeluaran konsumtif.
- Pahami Syarat dan Ketentuan: Jangan pernah menyepelekan detail bunga, denda, dan tanggal jatuh tempo. Pengetahuan ini adalah benteng pertama kita untuk menghindari biaya tak terduga.
- Bijak dalam Mengelola Utang: Jika memang terpaksa menggunakan PayLater, pastikan Anda memiliki rencana pelunasan yang jelas dan disiplin untuk membayar tepat waktu. Prioritaskan pelunasan utang dengan bunga tertinggi terlebih dahulu.