Hunting Buku Karya Sendiri ,Ketemu di Amazon Bookstore Online

[caption id="attachment_347525" align="alignnone" width="1124" caption="bookstore Amazon /tjiptadinata effendi"][/caption]

Hunting buku Karya Sendiri, Ketemudi Amazon Bookstore Online

Kalau penulis ketemu penulis , maka hadiah yangpaling menarik adalah sebuah buku. Syukur masih ada beberapa judul buku yang saya simpan dirumah , sehingga kalau ketemu teman teman pada waktu kopdar, ada sesuatu yang dapat saya serahkan sebagai kenang kenangan dari saya. Karena buku buku karya tulis saya sudah lama tidak dicetak ulang lagi oleh PT Elek Media Komputindo, maka saya hanya mengandalkan stock yang ada di apartement kami di Jakarta.

Karena yang ada di Australia sudah habis saya bagikan. Ternyata masih ada janji yang belum saya penuhi. Nah, bagi saya ,:” janji adalah utang dan utang harus dilunasi” .Ternyata perkiraan saya meleset,karena setelah dicheck lagi, persediaan sudah nihil . Saya pikir:” Gampanglah,pasti ada sisa sisa stock di toko buku Gramedia. “ Ternyata lagi lagi dugaan meleset, karena sudah beberapa toko Gramedia digeledah, nggak ada satupun yang tersisa.

Kalau mengatakan :” Aduuh ,maaf ya,ternyata stock buku saya sudah habiiis” ya gampang, tapi bila hal ini saya lakukan, pasti saya tidak akan bisa tidur nyenyak lagi. Karena mimpi mimpi utang nggak bisa bayar.. Atau mungkin saya batal ke Kompasianival. Karena malu ketemu teman Kompasianers yang sudah saya janjikan sebuah buku.

Akhirnya Ketemu di Amason Bookstore Online

Mala mini saya hunting dan ketemu di AmazonOnline. HarganyaUS5.6,50belum masuk ongkos kirim,kccuali saya pesan senilai minimal 35 dollar. Nah.ini adalah pengalaman kecil dan sepele,tapi bagi saya sebuah kisah kecil yang unik,karena untuk menemukan buku karya sendiri, harus pesan jauh jauh.

Kedua buku tersebut ,berjudul :’ Enlightenment” dan“ The Power of Dream”

Tulisan ini sama sekali bukan promosi terselubung, karena memang buku ini sudah tidak dicetak ulang lagi dan tidak ada lagi di toko toko Gramedia. Jadi artikel ini, hanya sekedar sepotong sharing dari saya, yang intinya adalah , :” Kalau hidup bisa dipermudah,kenapa dipersulit,” Tetapi jangan bukanlah berarti kita boleh mengampangkan segala sesuatu ,sebelum melakukan pengecekan.

Mount Saint Thomas, 13 Oktober, 2014

Tjiptadinata Effendi