Bab 4
"Zyyyraaa! Tolongin aku!"
Zyra yang lagi selonjoran santai di taman sekolah langsung bangkit begitu dengar suara panik itu. Ia menoleh cepat dan melihat Giselle---sahabatnya, melompat-lompat di dekat semak, wajahnya pucat.
Zyra lari kecil ke arah sahabatnya, "Lagi dikejar utang atau laba-laba?"
"Laba-laba, lah!" jawab Giselle sambil panik, "gede banget, sumpah! Segede koin seribu!"
Zyra langsung ngakak. "Itu kecil, Jijel. Udah nggak level kamu panik segitu."
Giselle mendelik. "Jangan panggil aku Jijel dong..."
"Kenapa? Jijel tuh cute. Jijel: Jirih liat serangga," goda Zyra sambil menepuk bahunya.
Giselle mendesis, tapi senyum juga. "Kalau kamu terus-terusan manggil gitu, nanti aku sebarin ke satu sekolah kalau kamu nangis waktu kamu ketinggalan live bias kamu."
Zyra pura-pura kaget. "Wah, kamu berani bawa-bawa bias aku?! Oke fine lo gue end!".
Mereka tertawa bareng. Untuk sesaat, suara tawa mereka seperti membelah keheningan sekolah. Beberapa siswa menoleh. Beberapa tersenyum kecil, seolah mengingat bahwa tawa itu... dulu biasa mereka dengar.