"Baru seminggu terima gaji, duit sudah ludes."
"Bulan ini dompetku "bocor", duit melayang tak berbekas."
"Sudah bulan tua, harus mulai kencangkan ikat pinggang, jangan sampai lepas"
Pernyataan seperti itu, merupakan realitas sehari-hari yang sering saya dan Anda dengar. Kalau sudah begitu, semestinya keuangan kudu segera dicek. Kalau pakar keuangan bilang, butuh "financial check up".
"Financial check up" itu, layaknya seperti "medical check up" (MCU).
MCU itu sangat dibutuhkan untuk mengetahui kondisi kesehatan tubuh secara menyeluruh. Tujuannya agar seseorang dapat mencegah penyakit secara dini.
Begitu juga dengan "financial check up", sangat dibutuhkan untuk mengetahui kondisi keuangan sejak dini. Sehingga seseorang itu memiliki kondisi keuangan yang stabil, dan terhindar dari berbagai masalah keuangan di kemudian hari.
Nah, kalau saya sendiri ketika hendak melakukan "financial check up", tidak perlu muluk-muluk, saya cukup dengan cara sederhana alias anti ribet untuk mengelola keuangan.
Misalnya, hal yang pertama kali saya pastikan, jangan sampai pengeluaran lebih besar daripada pemasukan. Sejak kecil, di rumah atau di sekolah, orang tua atau guru, selalu mengajarkan dan menanamkan nilai-nilai ini dengan pepatah yang sangat familiar, "jangan lebih besar pasak daripada tiang".
Karena itu, penting sekali memahami mana yang menjadi kebutuhan atau keinginan. Memahami hal itu akan menjauhkan kita dari pengeluaran yang tidak genting atau yang tidak penting. Kita pun akan terhindar dari berbagai jebakan keinginan yang bukan tujuan utama dalam kehidupan.