Lihat ke Halaman Asli

Thamrin Dahlan

Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Terlalu Timang-timang Pekerjaan Hasilnya Mengecewakan Atasan

Diperbarui: 16 Oktober 2019   10:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokumentasi pulk

Pekerjaan harian seharusnya diselesaikan pada hari itu juga.  Jangan ditunda lagi karena akan menjadi beban.  Menumpuk pekerjaan sama juga menumpuk masalah. Pada saatnya masalah tersebut meledak bersebab tidak dituntaskan.

Terkadang seorang pekerja ingin mendapatkan hasil yang sempurna sehingga terlalu banyak pertimbangan.  Akhirnya  pekerjaan tidak selesai selesai juga padahal ada durasi waktu.  Tak elok juga terlalu banyak pertimbangan karena pak boss biasanya hanya menilai pekerjaan selesai tepat waktu.

Terkait kualitas kalau memang bisa nilai seratus bagus, nanun nilai 70 pun tidak mengapa asalkan pekerjaan selesai.  Jangan sampai mengejar nilai tertinggi tetapi hasil pekerjaan tidak diserahkan ke si Boss.

Kelok sembilan sudah dipangkas
 Kini menjadi kelok ampek
 Berpikir bertindak secara ringkas
 Tidak njlimet terhindar capek

Itulah sebabnya kosa kata effektif di dahulukan dari kosa kata effesien.  Effektif dimaknai berhasil guna sedangkan effesien berdaya guna.  Effeketif artinya pekerjaan wajib selesai sesuai waktu.  Ketika mendahulukan effesien dalam artian menghitung ketersediaan sumber daya maka dapat dipastikan pekerjaan tidak selesai.

Berdasarkan pengalaman 30 tahun menjadi abdi negara ternyata atasan kita lebih senang ketika anak buah menyelesaikan pekerjaan tepat waktu.  Pak Boss malah lebih suka ketika anak buah bisa lebih cepat menyerahkan hasil tugas.

Jangan pula sampai pekerjaan belum selesai pada waktunya sehingga ketika di tagih atau ditanya si boss timbul beribu ribu alasan.  So pasti atasan kecewa terhadap kinerja si anak buah.  Bisa jadi pada kesempatan lain boss tak sudi memberikan tugas kepada anak buah yang lelet.

Dengan demikian anak buah wajib paham benar bagaimana posisi nya di bawah  Pak Boss.  Perhatikan anekdot dibawah ini dan pikirkan sekali lagi bahwa nasib anak buah memang di takdirkan demikian.

Bila Boss tetap pada pendapatnya itu berarti beliau konsisten.
Bila Anak buah tetap pada pendapatnya itu berarti dia keras kepala.

Bila Boss berubah-ubah pendapat itu berarti beliau fleksibel.
Bila Anak buah berubah-ubah pendapat itu berarti dia plin-plan.

Bila Boss bekerja lambat itu berarti beliau teliti.
Bila Anak buah bekerja lambat itu berarti dia tidak "perform".

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline