Selamat malam,
Isu krisis pangan sedang jadi perhatian dunia, termasuk di Indonesia. Tantangan besar kita adalah minimnya generasi penerus di sektor pertanian. Data BPS menunjukkan, 72,24% petani Indonesia berusia di atas 43 tahun, sedangkan generasi milenial hanya 25,61% dan Gen Z paling sedikit, hanya 2,14%.
Kenapa anak muda jarang mau terjun ke pertanian? Salah satunya karena image profesi petani masih dianggap “pekerjaan kotor”—berhadapan dengan panas, lumpur, dan dipandang berada di hierarki terendah dunia kerja.
Banyak petani bahkan tidak ingin anaknya jadi petani. Kenapa? Karena dari dulu bertani identik dengan:
Kerja fisik berat (masih serba manual, minim teknologi modern).
Harga panen tidak stabil (sering ditentukan pengepul/tengkulak).
Risiko gagal panen tinggi (modal bisa habis kalau gagal).
Akhirnya, banyak orang berpikir : “Lebih baik kerja di bidang lain daripada jadi petani.”
Tapi, kalau semua punya mindset seperti ini, siapa yang akan menjaga pangan Indonesia di masa depan?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI