Lihat ke Halaman Asli

Tesalonika Hsg

TERVERIFIKASI

Kompasianer 2024

Sebelum Naik Level, Sudahkah Kita Siap Diuji Alam Semesta?

Diperbarui: 13 Oktober 2025   16:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Self Love (Sumber: Unsplash)

"Ada masa ketika sekeliling terasa berubah terlalu cepat. Orang-orang menjauh, rencana tidak berjalan, hal-hal yang dulu terasa pasti tiba-tiba lenyap tanpa penjelasan. Saat itu, aku sempat merenung. Apakah aku sedang kehilangan arah atau memang sedang diarahkan ke jalan baru yang belum kumengerti?"

Keluar dari zona nyaman tidak selalu terlihat seperti keberanian di mata orang. Terkadang justru di mata kita terasa seperti  siap kehilangan. Kehilangan kendali, kehilangan rasa aman, kehilangan versi diri yang dulu kita kenal. 

Namun barangkali, setiap kehilangan itu bukan hukuman. Justru itu adalah latihan untuk menyiapkan wadah diri agar sanggup menerima yang lebih besar.

Alam semesta tidak pernah membawa kita ke tahap berikutnya tanpa terlebih dahulu memastikan bahwa kita cukup kuat untuk menjalaninya.

Rela Melepaskan yang Tidak Lagi Sejalan

Untuk naik level, sering kali kita harus melepaskan hal-hal yang tidak lagi sejalan dengan arah jiwa kita. Itu bisa berarti pekerjaan yang tak lagi memberi makna, hubungan yang tak lagi sehat, atau bahkan identitas lama yang sudah tidak cocok dengan siapa kita sekarang.

Namun, proses melepaskan jarang terasa mudah. Kita terbiasa menggenggam karena di balik genggaman itu, ada rasa aman yang sulit dilepaskan. Padahal, alam semesta tidak bisa mengisi tangan yang masih penuh. Ia menunggu sampai kita berani membuka genggaman itu, meski dengan air mata.

Melepaskan bukan berarti menyerah. Ini tentang memberi ruang bagi hal baru untuk datang, tanpa memaksa segalanya tetap sama. Karena sesuatu yang terus dipertahankan di luar waktunya, justru akan menghalangi pertumbuhan.

Membangun Karakter di Tengah Ujian

Saat hidup mulai mengguncang, di situlah karakter sejati diuji. Kita belajar tentang kerendahan hati bahwa tidak semua hal bisa kita kendalikan. 

Kita juga belajar untuk memiliki keberanian. Bukan untuk melawan perubahan, tapi untuk bertahan di tengah ketidakpastian.

Ada juga pelajaran kesabaran, ketika waktu seolah berhenti dan jawaban tidak kunjung datang. Namun justru di masa menunggu itulah kekuatan batin dibentuk. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline