Lihat ke Halaman Asli

Syarif Yunus

Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Hindari Utang Berbunga Tinggi, Kampung Literasi Sukaluyu Optimalkan Edukasi Finansial Melalui Koperasi

Diperbarui: 26 September 2021   08:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Kampung Literasi Sukaluyu

Praktik rentenir adalah realitas di kampung-kampung. Tidak sedikit warga yang terjerat utang berbunga tinggi hingga memporak-porandakan ekonomi keluarga. Maka sebagai ikhtiar mengajarkan pentingnya pengelolaan ekonomi keluargan di samping pemberdayaan ekonomi rakyat secara nyata, Kampung Literasi Sukaluyu menggerakkan literasi finansial melalui Koperasi Lentera yang basisnya simpan pinjam.  

Diikuti 28 kaum ibu sebagai anggota, program Kampung Literasi Sukaluyu yang diinisiasi Direktorat PMPK Kemdikbud RI dan Forum TBM memperkuat pemahaman literasi finansial warga di Desa Sukaluyu Kec. Tamansari Kab. Bogor untuk menghindari jeratan utang yang ditawarkan bank keliling (bangke) pada Sabtu (25/09/2021). Sekaligus edukasi pentingnya perencaaan ekonomi keluarga yang diberikan Syarifudin Yunus, penggagas Koperasi Lentera dan pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor.

 Bertajuk "keuangan keluarga 50:30:20", kaum ibu dibekali edukasi literasi finansial untuk mengatur pemasukan dan pengeluaran keuangan kelurga dengan format 50% untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari, 30% untuk bayar utang dan jajan anak, dan 20% untuk tabungan atau simpanan koperasi. Dilaporkan pula kondisi Koperasi Lentera yang telah meminjamkan uang Rp. 3,8 juta dari dari total iuran anggota Rp. 3,4 juta per September 2021. Rasio anggota yang pinjam pun mencapai 31% atau 9 dari 28 anggota koperasi. Dengan tingkat cicilan berstatus lancar. 

 Koperasi Lentera yang berdiri sejak April 2021 dengan focus simpan pinjam bertujuan untuk membebaskan anggotanya dari jeratan rentenir dan beban utang berbunga tinggi. Tiap anggota menyetor iuran Rp 10.000 per minggu. Dari iuran terkumpul itulah kemudian dipinjamkan kepada anggota yang membutuhkan. 

Nah saat pinjam, setiap anggota harus memenuhi tata cara "akad pinjaman" dengan menjawab pertanyaanberapa: 1) berapa uang yang dipinjam?, 2) untuk apa meminjam?, dan 3) berapa kali cicil pinjaman? Setelah itu akad pinjaman dan dituangkan ke dalam "kartu pinjaman" atas nama anggota.

Melalui program Kampung Literasi Sukaluyu, Koperasi Lentera diharapkan dapat memperluas akses keuangan warga sebagai realisasi literasi finansial. Koperasi Lentera merupakan 1 dari 11 program yang dijalankan TBM Lentera Pustaka saat ini. Selain taman bacaan, gerakan berantas buta aksara, kelas prasekolah, TBM Ramah Difabel, dan lainnya. 

Hal ini ditempuh sebagai komitmen TBM Lentera Pustaka untuk meewujudkan taman bacaan sebagai sentra pemberdayaan masyarakat. Taman bacaan yang memberdayakan masyarakat sekitarnya, di samping terus berkiprah untuk memberikan "edukasi keuangan rumah tangga". Salam literasi #KoperasiLentera #TamanBacaan #PegiatLiterasi #TBMLenteraPustaka #KampungLiterasiSukaluyu

Sumber: Koperasi Lentera Pustaka




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline