Mohon tunggu...
Herdianti Indah Puspita
Herdianti Indah Puspita Mohon Tunggu... Konsultan - Be Intellectual Enlightenment

Pemerhati Tata Guna Lahan dan Perubahan Iklim

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Mungkinkah Indonesia Menuju Circularity Bioeconomy?

30 April 2024   01:04 Diperbarui: 5 Mei 2024   07:22 616
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tindakan manusia sejak revolusi industri telah menjadi pendorong utama perubahan lingkungan secara global.

Studi Bappenas menunjukkan bahwa dampak perubahan iklim di Indonesia berpotensi mengurangi Pendapatan Domestik Bruto (PDB) hingga 544 triliun selama tahun 2020–2024, jika masih menggunakan pendekatan business as usual. 

Guna mencapai target sebagai negara maju di tahun 2045, Indonesia tengah merumuskan beberapa strategi untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang maksimum bersamaan dengan target iklim untuk mencapai net zero emission 2060 or sooner.

Digadang-gadang, penerapan ekonomi sirkular ini setidaknya akan memberikan efek positif bagi penciptaan lapangan pekerjaan sebanyak 14270 orang, pengurangan emisi sebesar 1,4 juta ton CO2E, penghematan energi sebesar 4,8 juta MWH, penurunan konsumsi air sebesar 252 ribu meter persegi, dan pengurangan sampah sebesar 827 ribu ton (dikutip dalam buku The Future is Circular, 2022).

Mengutip dari Panduan Bioekonomi Sirkular yang diterbitkan CIFOR ICRAF, 2021, Apa itu bioekonomi sirkular? Bioekonomi sirkular adalah perekonomian yang digerakkan oleh alam.

Ini merupakan model ekonomi baru yang menekankan penggunaan modal alam terbarukan dan berfokus pada minimalisasi limbah, menggantikan berbagai produk berbasis fosil yang tidak terbarukan yang saat ini digunakan. 

Merujuk pada spirit ekonomi sirkular sendiri, sebetulnya ekonomi sirkular mencoba menggiring pola konsumsi manusia untuk mengurangi ketergantungan pada ekstraksi sumber daya alam (baru) sambil meningkatkan waktu yang dihabiskan sumber daya di dalam teknosfer melalui siklus penggunaan alternatif. 

Konsep ekonomi sirkular termasuk bioekonomi sirkular bertujuan untuk mentransisikan sistem ekonomi saat ini, yang pada dasarnya linier, menjadi sistem ekonomi yang lebih berkelanjutan.

Ada banyak definisi konseptual dari ekonomi sirkular, bioekonomi, dan bioekonomi sirkular, yang menguraikan potensi tumpang tindih dan perbedaan serta mengusulkan interpretasi harmonis yang menekankan pentingnya siklus karbon. 

Tujuan utama ekonomi sirkular adalah untuk memperlambat, mempersempit, dan menutup putaran sumber daya material, yang dibangun di atas dasar energi terbarukan dan material tidak beracun.

Konsep bioekonomi berkelanjutan lebih dari sekadar mengganti sumber daya fosil dengan sumber daya alam terbarukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun