Umur kamu (bukan aku) gak ada yang tahu? Betul gak ...
Innalillahi wa inna ilaihi roji'un ... Begitulah ucapan yang keluar dari mulut kamu ketika mendengar orang meninggal dunia.
Umur manusia emang gak ada yang tahu. Baru ulang tahun kemarin, atau masih lama ulang tahunnya. Gak muda, gak tua.... kalo jatah umurnya sudah tiba ya tibalah. Menghadap Ilahi, Sang Pencipta, tempat kembalinya semua manusia. Umur manusia, memang selalu menjadi misteri. Umur manusia, kamu tak tahu batasnya tapi pasti berbatas ...
Umur kamu (bukan aku) gak ada yang tahu.
Gak akan bergeser kedua kaki manusia pada hari kiamat sampai ia selesai ditanya tentang 4 perkara; 1) tentang umurnya, di habiskan untuk apa; 2) tentang masa mudanya dipergunakan untuk apa; 3) tentang hartanya, dari mana diperoleh dan untuk apa dibelanjakan; dan 4) tentang ilmunya, apakah sudah diamalkan. Buat renungan saja, sebelum ajal tiba ...
Tapi kalo kamu disuruh memilih.
Mau ambil buah mangga yang tua atau yang muda. Tentunya, kamu pilih mangga yang tua karena sudah matang. Tapi kalo buah kelapa, mungkin kamu lebih memilih yang muda daripada kelapa tua. Karena air dan buahnya lebih enak. Urusan buah, kamu pandailah memilih. Mengerti banget mengambil yang isuka. Begitulah urusan dunia, memang bisa dipilih. Ikhtiar bilangnya.
Tapi Allah, tidak pernah memilih untuk memanggil kembali umatnya. Siapa di antara kita yang harus "pulang" duluan?
Yang tua, yang muda. Kalo sudah tiba waktunya akan diambil ya pasti pulang. Mpok Nori yang tua sudah dipanggil. Olga yang masih muda juga sudah kembali. Boleh tua, boleh muda. Sungguh, berapa lama lagi umur kita? Tidak ada yang tahu. Bisa tua, bisa muda .... Allah yang menentukan semuanya.
Mpok Nori, Olga Syahputra, disusul lagi Didi Petet, Pepeng "Jari-Jari" semuanya sudah meninggal dunia. Sungguh, tidak ada yang tahu umur manusia. Kadang kita terkaget, sahabat kita kemarin ada sekarang sudah tiada. Tetangga kita belum lama habis ngobrol bareng, hari ini sudah gak bisa lagi ngobrol dengannya. Teman becanda kita, teman sekolah kita kemarin baru ketemu tapi besok belum tentu masih ada. Karena umur manusia gak ada yang tahu.
Tahun lalu masih ikut puasa, tahun ini sudah tidak ada. Kemarin ada, sekarang tiada. Manusia, memang antara ada dan tiada. Ada untuk mengabdi dan ibadah kepada-Nya. Tiada karena hidup kita hanya "mampir" sebentardi dunia.
Umur kamu (bukan aku) gak ada yang tahu.
Makanya kita disuruh ingat 5 perkara sebelum datang 5 perkara lainnya. 1) masa muda sebelum tiba masa tua, 2) masa sehat sebelum datang sakit, 3) masa lapang sebelum tiba sibuk, 4) masa kaya sebelum datang miskin, dan 5) ketika hidup sebelum tiba mati. Buat renungan lagi sebelum ajal tiba ....
Berapa lama lagi umur kamu (bukan aku) ?
Gak pernah tahu kan. Setelah membaca tulisan ini, bisa jadi kita dipanggil Yang Kuasa. Atau besok, bisa juga lusa. Atau masih lama. Gak pernah tahu, batas umur kita. Hanya Allah yang tahu. Silakan saja nikmatin hidup di dunia yang sementara ini sebelum semuanya berhenti. Lalu muhasabah diri walau sudah telat. Gak apa karena umur gak ada yang tahu.
[caption id="attachment_407456" align="aligncenter" width="300" caption="Sumber: Pribadi - Berapa Lama Lagi Umur Kita ?"]
14280829121160659649
[/caption]Berapa lama lagi umur kamu (bukan aku) ?
Gak akan ada yang pernah tahu. Tentang kematian, biarlah menjadi misteri Ilahi. Ketika raga yang kaku dan tak ada lagi ruh yang menyatu. Kita hanya diminta mempersiapkan kematian. Tentang amal perbuatan kita yang akan dimintai pertanggungjawaban. Sekali lagi, kita tidak pernah tahu waktu umur kita. Hingga malaikat pencabut nyawa datang menyeru.
Berapa lama lagi umur kamu (bukan aku) ?
Kematian, sungguh dekat dengan kita. Tak perlu dihindari. Di mana saja kita berada, kematian akan mendapati kita. Bersembunyi di benteng yang kokoh sekalipun, kematian tetap akan dekat dengan kita.
Maka, semua yang ada di bumi adalah milik Allah. Dan akan kembali kepada Allah. Pangkat, harta, kekuasaan, popularitas hanya titipan. Kita hanya diberi hak guna pakai. Saat dipanggil untuk kembali, maka tiada arti lagi semuanya. Sisanya, hanya ILMU yang berguna, AMAL yang mengalir pahalanya, dan ANAK yang soleh/solehah. Bukan yang lain-lain.
Berapa lama lagi umur kamu (bukan aku) ?
Kita boleh saja mencalonkan diri sebagai Presiden. Calon Gubernur. Calon KepSek. Calon Rektor. Atau calon-calon apa saja yang kita mau. Tapi semua pencalonan itu belum tentu jadi, belum pasti ... karena masih urusan dunia.
Tapi pencalonan yang pasti hanya satu. Urusan akhirat. Kita CALON MAYAT .... Bersiaplah untuk khusnul khotimah. Maka sayang, jika kita tidak mempersiapkan kematian dari sekarang. Karena umur kita, tiada yang tahu. Berapa lama lagi umur kamu (bukan aku). Sungguh hari ini, kamu dan aku butuh muhasabah.
Untuk memperpanjang umur dengan cara yang diridhoi Allah. Berbuat baik daripada jahat. Melakukan yang baik bukan yang tidak baik. Namanya mempergunakan umur kamu (termasuk aku) dengan sebaik-baiknya, di waktu yang tersisa.
#SebuahRenungan #BelajarDariOrangGoblok
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI