Kata 'pepaya' dalam bahasa Indonesia adalah serapan dari kata bahasa Belanda, papaja. Kata papaja dalam bahasa Belanda sendiri berasal dari bahasa Spanyol papaya. Lalu, sumber rujukan berbahasa Spanyol menulis kata papaya berakar dari bahasa Maya papay-ya yang memiliki makna sawo bercorak. Itu sekilas tentang buah papaya.
Pepaya dapat dimanfaatkan daunnya sebagai sayuran dan pelunak daging. Daun pepaya muda dimakan sebagai lalapan (setelah dilayukan dengan air panas) atau dijadikan pembungkus buntil. Daun pepaya juga berkhasiat sebagai obat dan perasannya digunakan dalam pengobatan tradisional untuk menambah nafsu makan. (https://id.wikipedia.org/wiki/Pepaya).
Pada kesempatan ini kita akan membahas bagaimana daun pepaya muda bisa di konsumsi dengan rasa pahit nya hilang hingga 99%. Sebagaimana kita ketahui daun pepaya rasanya sangat pahit dan biasanya daun pepaya ini tidak dikonsumsi secara langsung seperti lalapan daun muda atau lalapan jenis lainnya. Daun pepaya Ini juga masih banyak di sekitar lingkungan kita. Hanya saja masih belum familiar atau belum disenangi oleh sebagian masyarakat yang tidak mengetahui bagaimana cara mengolah daun pepaya muda ini untuk menghilangkan rasa pahitnya. Maka ketika menyebut daun papaya saja, dalam pikiran kita sudah terbayang rasa pahit daun tersebut.
Di samping bermanfaat untuk kesehatan dapat juga menjadi teman makan nasi sebagai lalapan atau sebagai sayuran tanpa kuah.
Baiklah saya akan memberitahu atau sekedar berbagi pengalaman di Kompasiana ini walu mungkin sebagian ada yang sudah mengetahui tentang ilmu ini, namun tidak ada salahnya saya paparkan lagi, barangkali ada trik yang bisa nantinya pembaca terapkan juga.
Kumpulkan semua bahan yang diperlukan
Beberapa pucuk atau lembar daun pepaya yang masih muda
Beberapa lembar daun jambu air atau jambu sejenis
ambil beserta rantingnya yang tidak terlalu muda,
beberapa lembar daun jambu biji
ambil beserta rantingnya yang tidak terlalu muda,