Jakarta – Kepala Staf Presiden (KSP) Muhammad Qodari menyoroti semakin maraknya pemain gim daring dan turnamen gim di Indonesia. Fenomena ini menurutnya menimbulkan pertanyaan besar: mengapa perkembangan industri gim dalam negeri masih sangat minim, meskipun potensinya begitu besar.
Qodari menyebut bahwa sektor gim memiliki potensi ekonomi yang luar biasa. Jika dikelola dengan baik, industri ini bisa menjadi motor baru bagi perekonomian digital Indonesia. Sayangnya, peluang tersebut hingga kini belum optimal dimanfaatkan.
Pernyataan ini ia sampaikan dalam acara DGVeRS 2025, sebuah kolaborasi antara B-Universe dengan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) yang digelar di Senayan Park (SPARK) The Dome & Pulau Satu, Jakarta, pada Sabtu (20/9/2025).
Menurut Qodari, dukungan pemerintah, swasta, dan komunitas kreatif sangat dibutuhkan untuk membangun ekosistem gim lokal yang lebih kuat. Tanpa langkah konkret, Indonesia akan terus menjadi pasar konsumtif bagi gim luar negeri, bukan produsen yang mampu bersaing secara global.
Acara DGVeRS 2025 sendiri menjadi ajang pertemuan berbagai pemangku kepentingan di sektor digital, mulai dari pengembang, komunitas kreator, hingga pemerintah, dengan semangat Celebrating Connectivity, Creativity & Community.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI