Lihat ke Halaman Asli

Jejak Waktu

Diperbarui: 28 Desember 2024   17:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jejak Waktu
karya : Sim Chung Wei

Di jalan berkerikil,
jejakku langkahku tertinggal
masih teingat langkah pertama penuh gemetar
dunia begitu asing, begitu luas

Masa lalu seperti nyanyian
gelak tawa mengisi ruang kehidupan,
namun badai kecil terkadang datang
memberikan berbagai kenangan

Remaja datang membawa percik api
mimpi melambung mendekati langit
Tapi luka pun ikut mengajarkan arti,
Bahwa terjatuh bukan akhir diri.

Kemudian dewasa hadir tanpa aba-aba,
Kehidupan menagih janji dan makna,
keringat jadi saksi perjuangan nyata,
merangkai mimpi, meniti asa.

Di sudut senja, aku berhenti sejenak,
melihat jejak, menghirup rasa syahdu,
bukan soal seperapa cepat sukses
tapi tentang bagaimana hati tetap utuh.

Kini ku sadar, perjalanan ini anugerah,
bukan hanya tentang tawa atau resah,
namun tiap detik adalah pelajaran megah,
hidup adalah perjalanan penuh makna

Jakarta, 28 Desember 2024

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline