Lihat ke Halaman Asli

Butet Pagaraji

Seorang Guru, Penggila Tuhan dan Pencinta Ilmu, Alam Semesta serta Sesama Manusia

Lev Vygotsky: Zone of Proximal Development

Diperbarui: 17 Mei 2022   07:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: https://www.coachingthecoaches.net/blog/

Lev Semyonovich Vygotsky

Masih di dalam lingkaran bidang ilmu psikologi pendidikan dan perkembangan, seseorang bernama Lev Vygotsky, psikolog terkenal asal Belarusia Soviet, hadir dengan gagasan psikologi budaya-historis. 

Ia lahir dalam keluarga kelas menengah Yahudi yang tidak beragama, pada tanggal 17 November 1896 di Orsha, Belarusia yang masih merupakan kekaisaran Rusia pada masa itu, dan tumbuh besar di Gomel. Ibunya Celia Moiseevna Vigodskaya adalah seorang guru, dan ayahnya Simcha L. Vygotsky adalah seorang bankir. 

Setelah menyelesaikan pendidikan menengah pada tahun 1913, Vygotsky mengikuti pendidikan di University of Moscow dan mempelajari hukum. Setelah lulus, ia kemudian mengajar logika dan psikologi di sebuah perguruan tinggi di Gomel. 

Pada tahun 1924, ia diundang untuk bergabung dengan Moscow Institute of Experimental Psychology setelah berhasil memukau All-Union Congress II dengan pidatonya tentang Psikoneurologi. 

Selama hidupnya, ia dikenal sebagai psikolog inovatif yang membuat kemajuan signifikan di bidang perkembangan anak, psikologi perkembangan dan filsafat pendidikan. Konsepnya yang terkenal yaitu Zone of Proximal Development (ZPD) atau zona perkembangan potensial dan teori sosiokultural. Namun ia meninggal pada usia 37 tahun akibat penyakit TBC, tahun 1934 di Moskow.

Zone of Proximal Development

Seseorang membentuk pengetahuan dan meningkatkan kemampuannya melalui pengalaman interpersonalnya yang disebut oleh Vygotsky sebagai fenomena meditasi budaya. Proses belajar seseorang berhubungan erat dengan rentang waktu yang dibutuhkan seseorang dari tahap mula-mula mempelajari hal baru, ke tahap dimana seseorang dapat mengerjakan tugas baru secara mandiri.

The distance between the actual developmental level as determined by independent problem solving and the level of potential development as determined through problem solving under adult guidance, or in collaboration with more capable peers (Vygotsky, 1978, p. 86).

Berdasarkan kutipan di atas, definisi zona perkembangan potensial atau Zone of Proximal Development (ZPD), adalah jarak antara apa yang dapat dilakukan oleh siswa sendiri dan apa yang dapat mereka capai dengan dukungan seseorang yang lebih memahami aktivitas pembelajaran atau The More Knowledgeable (MKO); dalam hal ini bisa saja orang tua, guru atau teman sebaya. ZPD juga mengukur keterampilan yang sedang mengalami proses pendewasaan; sebuah formula untuk menunjukkan kemampuan mandiri seorang pembelajar.

Sumber: https://www.simplypsychology.org

Jadi, terdapat dua level zona perkembangan, level yang pertama dimana anak melakukan tugasnya tanpa bantuan orang lain, dan zona kedua adalah “zona perkembangan potensial” atau ZPD dimana siswa berpotensi mampu melakukan sesuatu dengan bantuan orang lain yang berpengetahuan (MKO)

Proses intervensi MKO sebagai social-support system ini, oleh Vygotsky disebut sebagai scaffolding, yaitu proses membantu seseorang tanpa benar-benar melakukannya untuknya. Praktik scaffolding ini berkembang dan diadaptasikan sesuai kebutuhan hingga siswa dapat memenuhi kemampuan barunya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline