Lihat ke Halaman Asli

Mengutarakan Isi Hati yang Sudah Lama Terpendam

Diperbarui: 26 Juli 2023   21:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Mengutarakan Isi Hati Yang Sudah Lama Terpendam

Luka Yang Mendera 21

@Cerpen

#Tagur 108

Kirin yang duduk berhadapan dengan Gino, merasa gelisah. Dia berusaha menenangkan hatinya dari jantung yang berdebar tak menentu.

"Silakan Mas," ucapnya kikuk.

Gino menyeruput kopi yang disuguhkan kepadanya, sembari netranya melirik Kirin. Pandangan mereka beradu, tetiba Kirin menunduk ia merasa malu. Keheningan menyelimuti mereka.

"Dik, minumnya mana? kok Mas sendiri yang minum," ucapnya memecah keheningan.

"Hm, tadi sudah minum, Mas," balasnya.

Sejak pertemuan mereka di Mall, dan Kirin sudah menceritakan masalahnya dengan Dino suaminya, Gino merasa bersalah. Sebenarnya dia selalu mencari keberadaan Kirin namun, dia tidak menemukannya. Gino tidak tertarik untuk menikahi wanita lain, hanya Kirinlah yang berlabuh di hatinya.

"Dik, Mas tidak perlu berbasa-basi lagi, Mas ingin mengutarakan isis hati yang sudah lama kupendam. Mas, ingin melamar Dik Kirin," imbuhnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline