Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Merancang Study Tour yang Transparan Tanpa Terbebani Biaya

16 Mei 2024   21:15 Diperbarui: 17 Mei 2024   08:20 583
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan study tour menyambangi petani garam di Indramayu (foto: dok.pribadi)

Guru dicurigai, sekolah dituding, dan study tour pun dilarang. Setidaknya itulah bola liar akibat kasus kecelakaan di Subang beberapa waktu lalu yang melibatkan rombongan SMK Lingga Kencana, Depok.

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat mengeluarkan surat edaran dengan substansi imbauan agar study tour dilakukan di wilayah dalam Provinsi Jawa Barat. Langkah senada juga dilakukan oleh Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta.

Sebuah imbauan yang "agak laen" kalau menurut saya. Pasalnya, menilik peristiwa kecelakaan di Subang itu, kan juga masih dalam satu wilayah Provinsi Jawa Barat? Iya nggak?

Jadi kalau niatnya mencegah kecelakaan terjadi, imbauan bahkan larangan study tour ke luar provinsi bukanlah solusi yang pas.

Pembuat kebijakan dan juga sebagian orang yang kontra dengan study tour seolah lupa bahwa masalah kecelakaan lalu lintas beda urusan dengan study tour. Tapi jari telunjuk terlanjur mengarah ke program pembelajaran bernama study tour.


Persoalan seperti biaya yang mahal, panitia yang kurang transparan, hingga bau kongkalikong antara travel agent dengan pihak sekolah, seolah menjadi bom waktu yang meledak. Maka kasus kecelakaan itu pun menjadi momen yang pas bagi mereka yang tidak sepakat adanya study tour untuk melampiaskan kekesalan.

Namun, tentulah tidak semua study tour ditangani dengan buruk.

Study Tour yang terencana dan transparan

Lalu, bagaimana sebaiknya merencanakan study tour yang baik dan meminimalisir risiko?

Berdasarkan pengalaman saya sebagai orangtua yang memiliki anak yang tiap tahun ada kegiatan study tour, saya bersyukur bahwa kegiatan study tour di sekolah anak saya terbilang transparan, terencana, dan melibatkan partisipasi orangtua.

Perencanaan adalah hal penting. Bahkan pada saat mendaftar sekolah, kami para orangtua sudah diberikan rencana dan garis besar kegiatan study tour yang akan dilakukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun