I'tikaf
Malam jumat ini genap hari ke duapuluh satu ramadhan. Waktu berbicara sepertinya semakin cepat ramadhan tahun in akan berlalu.
"sudah berapa juz yang kamu baca sampai hari ke duapuluh satu ini?" tanyamu padaku.
"baru dua juz "jawabku sekenanya sebab tidak tahu kalau aku ditanya seperti ini.
"dua juz?" dia tersenyum padaku maklum kerjaku dari pagi hingga malam.
"aku.." belum juga aku bilang dipotongnya suaraku.
"tidak boleh bohong" katamu sambil mendekatkan jari telunjuk di bibir merahmu.
Aku diam seribu bahasa aku jujur kalah cepat bacaanmu sebab aku tahu kamu mondok di ponpes sejak kelas satu sekolah dasar itu yang aku tahu.
"perbaiki sholatmu dengan bacaannya yang benar cukup itu" katamu seperti ustadzah yang terkenal itu.
Sepertinya malam jumat ini istimewa buat ramadhan ini sebab inilah sepuluh hari terakhir yang sangat menentukan langkah untuk arungi hidup setahun kedepannya.
"kontemplasi diri dengan banyak dzikir dan istighfar itu sudah bagus "katanya lagi padaku.