Aku tidak tahu siapa yang mau menata begitu banyak sandal yang ada di saerambi masjid hari ini, setiap jumat apalagi ketika pengajian di mulai setiap hari minggu pagi. Semua orang tidak peduli pada angin segar yang telah berhembus sandal trompah dan sepatu yang selalu berceran kembali menjadi rapi bila jamaah pulang dari beribadah dari masjid tempat kami selama ini.
"Memang ada yang peduli dengan sandal yang berserakan?" kata temanku ketika aku bertanya siapa yang merapikan sandal di masjid setiap harinya.
"malaikat atau?" aku bertanya kepadanya
"malaikat ya manusia bro?"Jawabnya singkat
Aku diam namun aku bertanya-tanya dalam hati dan menjawabnya pasti marbot masjid ini yang rajin untuk selalu membenahi sandal yang berserakan setiap ada ibadah di masjid ku setiap harinya.
Entah mengapa aku harus kepo dan rasa ingin tahu terhadap semua ini bahkan aku tidak ingin tahu siapa yang selalu merapikan sandal dan sepatu yang berserakan selama ini di masjid aku.
Sore itu aku tidak sengaja sholat maghrib agak terlambat dan aku tidak tahu ini adalah takdir Allah swt atau hanya kebetulan bisa mengetahui siapa yang sering menata dengan rapi sandal-sandal kami selama ini yang berserakan.
"mas lho?" aku kaget ternyata sosok itu pernah aku kenal dan selama ini adalah seakan "hantu" yang merapikan sandal dan sepatu kami di masjid.
' nggih mas" dia menundukkan kepalanya dan aku maklum, aku langsung maju menuju shaf paling belakang sholat maghrib berjamaah sore tak terkecuali mas yang aku tidak sengaja mengetahui siapa dia yang sebenarnya.
Gelisah dan ingin rasanya membacorkannya kepada kawan-kawan namun aku tidak tega dan aku juga tidak mau membuat malu ornag yang selama ini menata rapi sandal-sandal kami.