Lihat ke Halaman Asli

Salmun Ndun

Guru UPTD SMP Negeri 1 Lobalain

Orang Tua dan Sekolah Bersinergi: Sukseskan Program SENJA (Sehat Tanpa Jajan) di SD Inpres 2 Baa untuk Pola Makan Sehat Siswa

Diperbarui: 4 Februari 2025   08:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Input gambar: dokpri

ORANG TUA DAN SEKOLAH BERSINERGI: SUKSESKAN PROGRAM SENJA (SEHAT TANPA JAJAN) DI SD INPRES 2 BAA UNTUK POLA MAKAN SEHAT SISWA

*Salmun Ndun,S.Pd., Guru UPTD SMP Negeri 1 Lobalain, Kab. Rote Ndao

Input gambar: dokpri

Pola makan sehat sejak usia dini merupakan fondasi penting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Namun, kebiasaan jajan yang tidak terkontrol di lingkungan sekolah sering kali menjadi tantangan dalam memastikan asupan gizi yang seimbang bagi siswa. Untuk mengatasi hal ini, SD Inpres 2 Baa, Kabupaten Rote Ndao, menginisiasi Program SENJA (Sehat Tanpa Jajan) sebagai langkah nyata dalam membentuk pola makan sehat di kalangan pelajar. Program ini bertujuan mengurangi konsumsi jajanan yang kurang bernutrisi serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya makanan bergizi. Keberhasilan program ini tidak hanya bergantung pada peran sekolah, tetapi juga membutuhkan sinergi yang kuat antara guru, siswa, dan orang tua dalam menciptakan lingkungan yang mendukung kebiasaan makan sehat.

 

Input gambar: dokpri

Alasan Menggagas Program SENJA

Sebagai bentuk komitmen dalam menerapkan Program SENJA (Sehat Tanpa Jajan), SD Inpres 2 Baa turut serta dalam seleksi tingkat nasional yang menilai keberhasilan sekolah dalam membentuk pola makan sehat bagi siswa. Dalam proses seleksi ini, sebanyak 50 siswa kelas 4 dan 5 dipilih sebagai sampel untuk mewakili sekolah dalam berbagai aspek penilaian, seperti kebiasaan membawa bekal sehat, pemahaman tentang gizi seimbang, serta peran aktif mereka dalam mengkampanyekan gaya hidup sehat.

Partisipasi dalam seleksi ini tidak hanya menjadi ajang prestasi bagi sekolah, tetapi juga mendorong siswa untuk menjadi agen perubahan bagi adik-adik kelas mereka. Setelah mengikuti seleksi, siswa yang terlibat akan berbagi pengalaman dan pengetahuan mereka kepada teman-teman yang lebih muda, sehingga manfaat dari program ini dapat terus meluas dan menjadi budaya positif di sekolah.

Input gambar: dokpri

Dalam sambutannya, Kepala SD Inpres 2 Baa, Tin Marlyn Lusi, S.Pd, menyampaikan rasa bangga dan apresiasi atas keberhasilan sekolah dalam melewati seleksi dengan unggulan Program SENJA (Sehat Tanpa Jajan) dari tingkat kabupaten hingga provinsi. Ia menjelaskan bahwa keberhasilan ini tidak terlepas dari peran aktif seluruh warga sekolah, termasuk guru, siswa, dan orang tua, yang berkomitmen dalam menerapkan pola makan sehat di lingkungan sekolah.

Setelah melalui proses seleksi online, SD Inpres 2 Baa kini melangkah ke tahap nasional dan akan mendapatkan pendampingan khusus dari tim pusat yang akan memantau serta membimbing pelaksanaan program. Dengan adanya mentoring ini, diharapkan implementasi Program SENJA di sekolah semakin optimal dan dapat menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain dalam menerapkan kebiasaan makan sehat bagi siswa.

Input gambar: dokpri

Peran Sekolah dalam Program SENJA

Sebagai lembaga pendidikan, sekolah memiliki peran strategis dalam membentuk kebiasaan sehat pada anak, termasuk dalam hal pola makan. Dalam Program SENJA (Sehat Tanpa Jajan) di SD Inpres 2 Baa, sekolah berperan sebagai fasilitator utama dalam mengedukasi siswa mengenai pentingnya gizi seimbang dan dampak buruk konsumsi jajanan yang tidak sehat. Salah satu langkah utama yang dilakukan adalah melalui sosialisasi rutin kepada siswa dan para orang tua tentang manfaat makanan bergizi, seperti sayur, buah, dan sumber protein, dan nabati yang baik untuk pertumbuhan mereka.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline