Belajar bersama anak sangatlah mengasyikkan, terkadang kita sampai lupa masalah yang menimpa kita ketika bermain dan belajar bersama anak, karena kita ikut ke dalam dunianya. Mayoritas orang meremehkan apa yang telah dikaryakan oleh anak, misalnya coretan yang tidak beraturan, gambar yang abstrak terkadang menyanyikan lagu-lagu yang ia aransemen sendiri. Bukankah itu suatu hal yang menarik untuk kita dalami maknanya?
Karya pada anak memiliki makna tersendiri, yang makna sepenuhnya hanya diketahui oleh dirinya sendiri. Makna tersebut juga mampu dipahami oleh orang tua dan guru yang mempunyai kemauan untuk meneliti karyanya. Keterbatasan kemampuan anak mengungkapkan pikiran dan perasaannya secara jelas menyebabkan anak melakukan hal-hal yang ia inginkan sebagai sarana komunikasinya, pengembangan dan pertumbuhan kemampuannya dan menunujukkan ekspresi yang ia ingin tunjukkan.
Setiap anak memiliki perkembangan dan pertumbuhan karakter dan kepribadian yang berbeda, karena setiap orang tua memberikan stimulus kepada anak berbeda-beda. Perbedaan itulah yang menjadikan setiap anak mempunyai ciri khas tersendiri dalam berkarya dan cara ia memandang dunia.
King`s Collage London telah melakukan studi yang menghasilkan Indikator kecerdasan anak usia remaja berasal dari karya-karyanya pada saat usia balita (4 tahun). Padahal, pada usia balita tidak sedikitpun orang tua menganggap penting mengenai karya-karya anaknya yang tidak jelas dan sesungguhnya karya itu mempunyai makna yang mendalam dan bermanfaat.
Menjadikan kita semakin penasaran dengan makna-makna yang terdapat dalam karya anak yang selama ini kita anggap sepele . Apa saja makna yang ada di dalam karya anak? Mari kita pelajari bersama makna di balik karya anak yang masih abstrak seperti coretan-coretan yang telah ia lukiskan.
Dokter terkemuka di Amerika Serikat, Mark Stein, MD., telah melakukan penelitian mengenai makna dalam coretan abstrak buah hati:
1. Gambar Orang
Semasa kecil kita juga pernah melakukan hal yang sama seperti anak kita, sehingga bagaimana anak menggambar orang sudah tidak asing lagi bagi memori kita. Mayoritas anak menggambarkannya dengan bentuk bulat sebagai kepalanya, badannya pun hanya berupa garis yang sangat sederhana. Ternyata gambar yang sederhana mulai dari bentuk tubuh, perbandingan ukuran, serta kelengkapan bagian tubuh tersebut menunjukkan beberapa sifat atau tingkah laku anak, seperti:
- Anak yang suka menggambar rang tanpa mata, terdapat awan, hujan dan burung yang terbang, itu menunjukkan bahwa ia adalah anak pencemas.
- Anak menggambar orang dengan postur pendek, kecil, kedua tangannya berdekatan dengan tubuh dan tanpa mata atau hidung, menunjukkan ia adalah anak pemalu.
- Anak hobi menggambar orang yang gigi dan jarinya besar, lengannya panjang dan matanya menyilang, menunujukkan ia dalah anak pemarah.
- Anak suka menggambar orang dengan postur tubuh besar tapi kepalanya kecil, tanpa tangan dan posisi tubuhnya cenderung miring, menunjukkan sifat anak yang pesimis atau minder (insecure).
2. Gambar Semakin Detail
Tahapan ini anak tidak hanya menggambar orang, akan tetapi gambar orang tersebut sudah terlihat motifnya, seperti gambar ayah, ibu, kakak dan sudah ia berikan baju, aksesoris, celana atau rok. Intinya semua gambar anak telah ia kombinasi dengan motif-motif yang unik. Hal tersebut menunjukkan kemampuan anak pada motorik visualnya semakin berkembang.
3. Penggunaan Warna