Dikutip dari Boston.News, Pengaturan gencatan senjata bertahap akan dimulai dengan Iran memulai periode perdamaian selama 12 jam pertama, diikuti oleh Israel yang memulai gencatan senjatanya setelah jam ke-12, dengan kesimpulan resmi atas permusuhan setelah 24 jam penuh. Menurut pengumuman Trump di Truth Social, gencatan senjata dijadwalkan akan dimulai sekitar enam jam setelah pernyataannya, sehingga waktu mulai diperkirakan sekitar tengah malam ET pada hari Senin.
Selama setiap fase 12 jam, Trump menekankan bahwa "pihak lain akan tetap DAMAI dan MENGHORMATI," menetapkan ekspektasi yang jelas bagi kedua negara selama transisi menuju perdamaian. The Telegraph melaporkan bahwa pengumuman ini datang hanya beberapa jam setelah Iran meluncurkan rudal ke instalasi militer AS, yang menunjukkan perkembangan diplomatik yang cepat setelah eskalasi baru-baru ini. Sementara Trump membuat pengumuman tersebut dengan penuh keyakinan, beberapa media mencatat bahwa hingga saat laporan ini dibuat, baik pejabat Israel maupun Iran belum secara terbuka mengonfirmasi persetujuan mereka terhadap persyaratan tersebut.
Tindakan Militer AS
Sebelum pengumuman gencatan senjata, AS telah melakukan operasi militer besar-besaran terhadap Iran. Pasukan AS menyerang tiga situs nuklir Iran selama akhir pekan dengan menggunakan pembom B-2 yang menjatuhkan 14 bom Massive Ordnance Penetrator "bunker buster". Sebagai tanggapan, Iran meluncurkan serangan rudal terbatas ke Pangkalan Udara Al Udeid milik AS di Qatar pada hari Senin, menembakkan 14 rudal ke instalasi tersebut.
Meskipun terjadi serangan terhadap pangkalan Amerika, Trump melaporkan bahwa tidak ada korban jiwa dari pihak AS dan hanya kerusakan minimal pada fasilitas tersebut. Menurut Trump, Iran telah memberikan "pemberitahuan dini" tentang rencana serangan rudal mereka, yang memungkinkan personel untuk mengambil langkah-langkah perlindungan dan mencegah hilangnya nyawa. Peringatan dini dari pejabat Iran kepada Qatar dan Amerika Serikat ini diartikan sebagai sinyal bahwa Iran siap untuk mundur dari eskalasi lebih lanjut di kawasan yang bergejolak tersebut.
Tanggapan Iran
Dalam postingan Truth Social-nya yang mengumumkan gencatan senjata, Trump berterima kasih kepada Iran karena telah memberikan peringatan sebelumnya tentang serangan rudal mereka ke Pangkalan Udara Al Udeid, yang ia anggap telah mencegah jatuhnya korban jiwa. Sifat terbatas dari serangan Iran dalam meluncurkan 14 rudal ke instalasi AS yang berbasis di Qatar diartikan sebagai respons terukur yang menunjukkan kesediaan Teheran untuk meredakan ketegangan.
Menurut CTV News, serangan Iran secara khusus dibingkai sebagai pembalasan atas pemboman Amerika terhadap situs nuklirnya, namun dengan sinyal yang jelas bahwa negara tersebut "siap untuk mundur dari peningkatan ketegangan di kawasan yang bergejolak." Penahanan strategis dari Iran ini, ditambah dengan pemberitahuan awal mereka kepada Qatar dan Amerika Serikat tentang serangan yang direncanakan, menciptakan peluang diplomatik yang pada akhirnya mengarah pada kesepakatan gencatan senjata yang diumumkan oleh Presiden Trump.
Pernyataan Perdamaian Trump
Dalam pengumuman gencatan senjatanya, Presiden Trump menyatakan optimisme bahwa kesepakatan tersebut akan membawa perdamaian abadi di Timur Tengah. Ia mengucapkan selamat kepada kedua negara "karena memiliki Ketahanan, Keberanian, dan Kecerdasan untuk mengakhiri, apa yang seharusnya disebut, 'PERANG 12 HARI,'" seraya mencatat bahwa konflik ini "bisa saja berlangsung selama bertahun-tahun, dan menghancurkan seluruh Timur Tengah, tetapi itu tidak terjadi, dan tidak akan pernah terjadi!"
Postingan Truth Social presiden diakhiri dengan seruan untuk "Perdamaian dan Harmoni di Kawasan" serta serangkaian doa: "Tuhan memberkati Israel, Tuhan memberkati Iran, Tuhan memberkati Timur Tengah, Tuhan memberkati Amerika Serikat, dan TUHAN MEMBERKATI DUNIA!" Pengumuman Trump ini merupakan pencapaian diplomatik yang signifikan di tengah meningkatnya ketegangan, meskipun pada saat pernyataannya, baik pejabat Israel maupun Iran belum secara terbuka mengonfirmasi partisipasi mereka dalam kesepakatan tersebut.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI