KAI Aceh--modus aceh
Kebayang nggak bisa menikmati Sumatera-Bukit Barisan tapi dari kereta api. Itulah mengapa Transumatra Railway menjadi impian Indonesia yang pasti seru. Apalagi jika kita seorang videografer, fotografer bisa mengabadikan momen "amazing sumatera" dari kereta api. Apalagi jika bisa mudik sejauh itu, Aceh-Lampung.
Jika terealisasi maka jalur lintasan kereta api sumatra atau Transumatra Railway, akan menjadi jalur kereta api yang sangat menarik. Membayangkan bisa menikmati perjalanan dari titik nol-Aceh di ujung Sumatera hingga ke titik pemberhentian sebelum menyeberang ke Pulau Jawa dari Lampung, tentu sejuta rasanya-menakjubkan.
Cerita KAI Aceh
Jalur kereta api lintas Aceh jaman dulu milik Aceh sebenarnya bagian dari cerita panjang segmen Jalur kereta api nonaktif yang dahulu pernah dioperasikan oleh Atjeh Tram, hingga terus beroperasi di tangangani PJKA pada tahun 1974–1976. Hingga kini jalur ini masih dalam tahap reaktivasi oleh DJKA sebagai bagian dari pengembangan jalur kereta api Trans-Sumatra.
cut mutia, KAI Aceh saat ini-kompas.id
kereta perintis Cut Mutia--dialeksis.com
Jalur tua ini aslinya merupakan sepur sempit 750 mm (2 ft 5+1⁄2 in) dan didukung oleh rel ringan berbantalan besi. Jalur ini kemudian ditutup dalam dua tahap. Pembongkaran segmen Ulee Lheue–Banda Aceh pada tanggal 1 November 1976; lalu diikuti oleh lintas lainnya pada 1980-an.
Hilangnya jalur ini menurut inspeksi PJKA Aceh terkait rencana pelebaran jalan raya yang bersebelahan dengan jalur kereta api, atas permintaan Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Aceh. Kegiatan perbengkelan kereta api di Sigli akhirnya dipindahkan ke depo Medan dan Balai Yasa Pulu Brayan, Medan dan cerita kereta api di Aceh perlahan menghilang.
Ketika diinisiasi lagi, program kereta api Trans-Sumatera Railway di Provinsi Aceh terus berjalan meski terbilang lambat. Saat ini kereta api di Aceh baru bisa menghubungkan Kabupaten Aceh Utara dengan Kabupaten Bireuen. Sejak April 2023, kereta api yang diberi nama Cut Meutia itu telah melayani perjalanan dari Aceh Utara menuju Bireuen dan sebaliknya. Jarak perjalanannya hanya 21,40 kilometer dengan melintasi lima stasiun. Krueng Geukuh menjadi stasiun akhir di Aceh Utara dan Stasiun Kuta Blang tempat pemberhentian terakhir di Bireuen. Tarif penggunaan transportasi tersebut cuma Rp2 ribu per rute dan beroperasi empat kali dalam sehari.
Pembangunan kereta api lanjutannya terdiri dari dua segmen yaitu yang menghubungkan Bireuen- Lhokseumawe, dan segmen yang menghubungkan Sumatera Utara dengan Aceh. Pembangunan tersebut merupakan program Transumatra railway, yaitu menghubungkan Banda Aceh ke Lampung. Jalur tersebut nantinya juga terhubung dengan pelabuhan-pelabuhan besar seperti Malahayati, Lhokseumawe dan Kuala Langsa.
kereta perinits KAI aceh yang baru-AJNN.net
Atjeh Tram (AT), setelah tahun 1916 berganti nama menjadi Atjeh Staatsspoorwegen (ASS), adalah nama perusahaan kereta api milik pemerintah Hindia-Belanda; merupakan divisi dari Staatsspoorwegen yang membangun dan mengoperasikan jalur kereta api dengan lebar jalur kereta api 750 mm di wilayah Aceh dari 1 Januari 1882 hingga 1942.