Lihat ke Halaman Asli

Diskursus 5 Tokoh Pentingnya Berpikir Positif Tentang Kehidupan

Diperbarui: 14 Oktober 2025   01:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diskursus 5 Tokoh Pentingnya Berpikir Positif Tentang Kehidupan-1

Pendahuluan 

Berpikir positif adalah disiplin intelektual dan spiritual yang mengarahkan pikiran kepada hal-hal yang membangun, rasional, dan bermakna. Konsep ini bukanlah ide baru melainkan telah berakar kuat dalam filsafat sejak ribuan tahun lalu. Pemikiran dari 5 tokoh berikut menunjukkan evolusi dan kedalaman perspektif tentang bagaimana kualitas pikiran membentuk realitas dan kebahagiaan hidup. 

Diskursus 5 Tokoh Pentingnya Berpikir Positif Tentang Kehidupan-2

1. Marcus Aurelius (121 - 180 M) - Filsuf Kaum STOA

Marcus Aurelius percaya bahwa penderitaan sering kali muncul bukan karna peristiwa itu sendiri, melainkan karena penilaian kita terhadap peristiwa tersebut. Dengan melatih pikiran untuk tetap tenang, rasional, positif, seseorang dapat mencapai kebahagiaan sejati (eudaimonia). Marcus Aurelius juga mengajarkan bahwa berpikir positif bukan berarti mengabaikan kenyataan, melainkan menerima kenyataan dengan tenang dan memilih untuk melihat sisi rasional serta konstruktif dari setiap keadaan. 

Kutipan terkenal : 

"You have power over your mind - not outside events. Realize this, and you will find strenght."

(Kamu memiliki kekuasaan atas pikiranmu - bukan atas peristiwa diluar dirimu. Sadari hal ini, dan kamu akan menemukan kekuatan.)

Marcus Aurelius mengajarkan bahwa berpikir positif bukan berarti mengabaikan kenyataan, melainkan menerima kenyataan dengan tenang dan memilih untuk melihat sisi rasional serta kosntruksif dari setiap keadaan.

Contoh hubungan dengan pimpinan yang terinspirasi dari Marcus Aurelius : 

 Dalam hubungan saya dengan pimpinan di kantor, saya berusaha menerapkan prinsip yang diajarkan oleh Marcus Aurelius yaitu, mengendalikan cara berpikir dan reaksi terhadap setiap situasi. Saya menyadari bahwa terkadang instruksi atau keputusan pimpinan mungkin terasa berat, tetapi saya berusaha melihatnya secara positif dan rasional. Saya tidak fokus pada kesulitan situasi, melainkan pada bagaimana saya dapat memberikan respon yang tenang, solutif, dan profesional. Dengan cara ini hubungan kerja tetap harmonis dan produktif, serta membantu saya berkembang secara pribadi dan profesional. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline