Lihat ke Halaman Asli

Reynal Prasetya

TERVERIFIKASI

Broadcaster yang hobi menulis.

Menilai Kualitas Lagu di Saat Gabut

Diperbarui: 24 Desember 2022   10:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi mendengarkan musik (sumber: lifestyle.kompas.com)

Ada satu hal kebiasaan unik yang selalu saya lakukan dikala sedang gabut (jenuh). Pada saat perasaan itu melanda, sontak saya membuka youtube untuk mendengarkan lagu-lagu secara random.

Ya artinya saya memutar dan menikmati lagu sesuai dengan algoritma youtube. Saya loncat dari satu lagu ke lagu yang lain. Apabila lagunya menurut saya enak, maka saya akan terus mendengarkannya, dan kalau lagunya tidak enak didengar maka saya akan skip dan memutar lagu lain yang disodorkan oleh algoritma youtube itu.

Begitulah cara saya mengatasi kegabutan. Sekali duduk mendengarkan musik secara random itu saya bisa kuat satu bahkan dua jam untuk mendengarkan puluhan lagu. Bukan lagu yang sudah saya tahu atau suka, melainkan lagu baru yang masih asing ditelinga dengan group musik yang belum saya ketahui pula.

Kenapa saya lebih memilih youtube dibanding platform lain semacam Spotify atau Joox misalnya hanya untuk sekadar memutar musik? Karena saya lebih suka algoritma youtube yang kadang menyodorkan atau merekomendasikan lagu, genre atau group musik yang masih berkaitan dan relevan dengan lagu yang baru saja didengarkan.

Di youtube juga saya bisa asyik menikmati MV sekaligus lirik dari group musik atau musisi yang bersangkutan, sembari mengira-ngira apa makna dibalik lagu yang sedang saya putar itu.

Namun tahukah anda apa yang saya temukan dibalik kebiasaan unik saya ini? Dari kebiasaan itu saya menemukan fakta bahwa lagu-lagu, group musik atau musisi yang menciptakan karya musik yang luar biasa bukan hanya dari segi lirik tapi musikalitas yang baik, apik, dan epic justru luput dari perhatian dan kerap diabaikan.

Berbanding terbalik dengan lagu-lagu yang sebenarnya musikalitasnya biasa-biasa saja, akan tetapi karena lagu itu menjual lirik-lirik yang lirih, sedih, menye-menye dan galau justru seringkali lebih banyak di gandrungi. Hingga views nya menembus puluhan juta.

Saya justru seringkali jarang bahkan melewatkan lagu-lagu yang sedang digandrungi oleh banyak orang hingga trending bahkan viral. Saya malahan seringkali takjub dan terkagum-kagum sendiri dengan beberapa karya musik dari musisi-musisi yang bahkan namanya belum pernah saya dengar dan masih asing dari perhatian publik.

Karena menurut saya kualitas lagu atau musik itu tidak ditentukan oleh dari seberapa banyak, laku didengar atau ditonton oleh penikmatnya, tapi musik yang berkualitas bisa dinilai dari komposisi, aransmen, sofistikasi, lirik, makna dan pesan dari lagu itu. Meski yang mendengarkan atau yang menonton mungkin hanya sekian ribu orang saja.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline